PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Arus mudik tahun lalu diamankan oleh sejumlah penembak jitu dari Brimob Polda Riau. Berbeda dengan tahun ini, Polda Riau memilih tak menempatkan penembak jitu atau sniper di sepanjang jalur mudik.
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang mengakui bahwa regu sniper tidak ikut dilibatkan dalam Operasi Ketupat Muara Takus 2018 yang digelar mulai dan berjalan selama 18 hari ke depan.
Menurut jenderal bintang dua tersebut, sementara ini regu sniper dirasa belum diperlukan. Hal itu mengacu pada hakikat potensi ancaman yang sudah dipetakan oleh Polda Riau dan jajaran Polres hingga Polsek.
“Untuk sniper sementara belum perlu, ini terkait hakikat potensi dan ancaman,” ujar Nandang, di Pekanbaru kemarin.
Langkah ini berbeda dari beberapa provinsi lain, salah satunya Sumatera Selatan yang turut melibatkan sniper dalam Operasi Ketupat. Mereka ditempatkan di jalur-jalur yang digunakan masyarakat dalam mudik lebaran Idul Fitri 2018 nanti.
Pada tahun lalu di Riau, sejumlah penembak jitu atau sniper dari Brimob Polda Riau diterjunkan mengamankan arus mudik Idul Fitri 2017. Para sniper itu ditempatkan di pos pengaman dan pelayanan sepanjang jalur mudik.
Adapun Operasi Ketupat Muara Takus digelar mulai 7 Juni 2018 dan berlangsung selama 18 hari. Polda Riau mengerahkan 1.399 personel, melibatkan seluruh kesatuan. Selain itu, pemangku kepentingan lainnya turut andil dalam operasi ini.
“Untuk kita, ada 1.399 personel. Kalau gabungan berjumlah total 1.907 orang, baik itu dari TNI, dinas-dinas terkait, pemerintah daerah serta stakeholder lainnya,” sebut Kapolda Riau.(dal)