SIAK dan Pekanbaru (RIAUPOS.CO) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak, telah mendata dan memberikan bantuan kepada warga empat kecamatan yang terdampak genangan air atas tingginya intensitas hujan di Kabupaten Siak. Demikian dikatakan Kepala BPBD Siak Kaharuddin, Senin (7/11).
Dikatakannya, sebenarnya ada satu kecamatan lagi yang terdampak yaitu Mempura. "Sejauh ini, beberapa kampung di Kecamatan Mempura sedang dilakukan pendataan," jelas Kahar.
Selanjutnya, Kaharuddin menjelaskan pemetaan wilayah yang rawan terdampak banjir, terdiri dari empat kecamatan, Kecamatan Kandis, Tualang, Sungai Apit dan Pusako.
Pemetaan untuk Kecamatan Kandis ada 55 KK yang terdampak, atau terdiri dari 212 jiwa. "Mereka berada di wilayah Simpang Belutu. Dari 212 jiwa, sebanyak 42 balita dan 61 anak sekolah," terangnya.
Untuk Kampung Pencing Bekulo terdampak 261 KK, terdiri dari 927 jiwa, dari jumlah itu, 48 lansia, 72 balita. Mereka semua sudah diberikan bantuan.
Jalan Lintas Pekanbaru-Duri Km 83 RT 01 RW 07, Kampung Kandis, terdiri dari 5 KK, dengan 20 jiwa, dari jumlah itu ada 4 balita, mereka belum dibantu.
Kecamatan Tualang, terdampak di Kampung Tualang RT 03, 04, 05, 07, RK 09, dan RT 01, 02, RK 04, RT 05, RW 05, total terdampak 146 KK, terdiri dari 601 jiwa, sudah dibantu.
Masih di Kampung Tualang ada 7 KK, dan jumlah jiwa masih didata, sudah dimonitor untuk diberikan bantuan.
Kecamatan Sungai Apit, Kampung Mengkapan, RT 09 Jalan Proyek 23 KK, RT 15 Jalan Proyek 35 KK, RT 10 Jalan Duku 47 KK, RT 11 Jalan Pulai Tiga 29 KK, RT 05 Jalan Sukajadi Gang Cik Nur 12 KK, mereka sudah dibantu
Kecamatan Pusako RT 05, 06, Sinpang 4 menuju Tanjung Buton, Kampung Dosan korban terdampak masih didata. "Baru terdata 60 KK dari 2 RT, jumlah jiwa terdampak masih didata," sebutnya.
Dalam hal ini, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Baznas Siak. Pendataan akan terus dilakukan, untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Sejumlah warga yang ditanya, mengaku menunggu bantuan. Seperti Eri, warga Dosan. Dia mengaku sudah sebulan tidak memiliki penghasilan atas tingginya intensitas hujan.
Hujan yang datang tidak hanya pagi, tapi siang, sore dan malam, membuat kebunnya tergenang. Hal itu tentu saja membuatnya tidak bisa ke kebun.
"Kami sangat berharap pemerintah respon atas kondisi kami," katanya.
Dievakuasi dan Beri Bantuan
Sisi lain, hujan yang mengguyur Kabupaten Indragiri Hulu dan sekitarnya, menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Salah satunya adalah Kecamatan Batang Gansal yang berdekatan dengan sungai besar. Informasi yang diterima Riau Pos, beberapa rumah terkena musibah banjir pada Senin (7/11).
Melihat situasi tersebut Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Riau bersama Polsek Batang Gansal dan Babinsa bergegas melaksanakan patroli banjir ke desa yang terendam. Masyarakat yang membutuhkan pertolongan, langsung dievakuasi personel yang turun ke lokasi.
Danki 2 Batalyon C Pelopor Satbrimobda Riau Ipda Riki Hansani mengatakan, selain melakukan evakuasi dan membantu warga yang terkena musibah banjir, pihaknya juga turut memberikan bantuan sembako. Hal ini bertujuan agar masyarakat yang terkena musibah, tidak kesulitan dalam mendapatkan sembako untuk diolah menjadi bahan pangan.
"Ini merupakan bentuk kepedulian, serta cepat tanggap Batalyon C Pelopor Brimobda Riau terhadap situasi dan kondisi yang dialami masyarakat. Kami juga menyalurkan bantuan sembako dan membantu menyelamatkan barang berharga milik warga terdampak banjir," tutur Ipda Riki Hansani.
Dipastikan dia, patroli banjir akan terus dilakukan pihaknya hingga debit air di pemukiman masyarakat benar-benar kembali normal. Bahkan pihaknya juga turut menyisir beberapa desa untuk memastikan masyarakat dalam kondisi aman dan tidak kesulitan untuk mendapatkan sembako.
"Kami tentunya turut prihatin atas musibah yang melanda saudara kita di Desa Penyaguan dan berharap musibah ini tidak lagi terjadi. Saya juga perintahkan anggota untuk siap siaga, apabila ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan. Saat musim penghungan ini saya minta ada yang standby karena yang namanya musibah bisa saja datang kapan saja selagi masih dalam musim penghujan," pungkasnya.(gem)