PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyiagakan alat berat di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah 1-6 Dinas PUPR Riau. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi bencana longsor saat mudik Idulfitri tahun 2023.
“Untuk antisipasi bencana longsor saat mudik 2023, alat berat full baket kami stand by di UPT Jalan dan Jembatan Wilayah 1-6,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, M Arief Setiawan melalu Kepala Bidang Bina Marga, Zulfahmi.
Masing-masing UPT Jalan dan Jembatan Dinas PUPR-PKPP Riau menyiapkan satu set alat berat, terdiri dari motor grader, vibro roller, ekskavator, dan lainnya.
“Selain alat berat, seluruh operator dan tenaga teknis UPT Jalan dan Jembatan juga siaga. Ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana yang tak diinginkan seperti longsor sehingga peralatan langsung kami turunkan ke lokasi kejadian,” ujarnya.
Selain itu, untuk menjamin kelancaran arus mudik 2023, pihaknya juga saat ini fokus melakukan pemeliharaan dan peningkatan jalan provinsi. “Sekarang peralatan dan tenaga teknis UPT sedang bekerja di lapangan. Kalau jalan provinsi yang rusak akan diperbaiki, minimal fungsional saat musim mudik 2023,” sebutnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei ruas jalan provinsi di 12 kabupaten kota se-Riau. Diketahui bahwa 70 persen jalan provinsi di daerah dalam kondisi baik dan 30 persen kurang baik. Jalan provinsi dalam kondisi kurang baik ditargetkan sudah fungsional sampai 14 Maret 2023 untuk mendukung mudik 2023.
“Untuk ruas jalan provinsi yang harus dikerjakan sudah mulai dikerjakan, baik oleh unit pelaksana teknis maupun bidang Bina Marga,” ujarnya.
Disebutkannya, saat ini kegiatan perbaikan jalan di Bina Marga juga sudah lelang dan berkontak sehingga kegiatan perbaikan jalan yang disiapkan di tahun ini sudah mulai dikerjakan.
“Jadi mana jalan yang mengalami kerusakan krusial nanti difungsionalkan dulu saat mudik. Seperti Jalan Kuala Cenaku itu sudah berkontrak dan mulai dikerjakan. Kalau tidak selesai sampai aspal, nanti fungsional dulu saat mudik,” sebutnya.
Pergerakan Penumpang Bandara SSK II Menurun
Aktivitas pergerakan penumpang di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru terpantau normal, Jumat (7/4). Penumpang tampak silih berganti memasuki gate keberangkatan. Namun, EGM Bandara SSK II Pekanbaru M Hendra Irawan mengatakan, pergerakan rata-rata penumpang sepanjang Ramadan 2023 ini mengalami penurunan dibanding pergerakan di hari biasanya.
Menurutnya, saat ini bandara memasuki fase low season. “Memang memasuki Ramadan biasanya pergerakan di bandara memang memasuki fase low season atau penurunan seiring dengan berkurangnya aktivitas masyarakat yang bepergian,” ujarnya kepada Riau Pos, Jumat (7/4).
Adapun pergerakan rata-rata pesawat dan penumpang sepanjang Ramadan 2023 ini mengalami penurunan dibandingkan pergerakan di hari biasanya, yaitu mencapai 15 persen untuk pesawat dan 23 persen untuk penumpang.
Namun, jika dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu, jumlah rata-rata penumpang di Ramadan tahun ini mengalami kenaikan dari segi persentase. “Alhamdulillah dibandingkan rata-rata penumpang di Ramadan tahun lalu masih lebih baik, yaitu tumbuh sebesar 51 persen untuk pesawat dan 20 persen untuk penumpang,” paparnya.
Sebelumnya pihak Bandara SSK II Pekanbaru menyampaikan awal Ramadan jumlah penumpang sekitar 5.000 orang. Atau alami penurunan. Sebab hari biasa bisa mencapai 7.000 penumpang. Diprediksi jelang musim Idulitri 2023 bakal terjadi lonjakan penumpang hingga 10 persen.
Pada bagian lain, sejumlah maskapai telah mengajukan extra flight atau penerbangan tambahan di bandara yang dikelola Angkasa Pura (AP) II. President Director AP II Muhammad Awaluddin menuturkan, setidaknya sudah 756 extra flight yang diajukan hingga 30 Maret 2023. ”Maskapai sudah meminta adanya 756 extra flight dan jumlah ini akan terus bertambah pada periode angkutan Idulfitri 2023,” ujarnya.
Hal itu, kata dia, menandakan moda transportasi udara telah menjadi pilihan favorit para pemudik dalam arus mudik maupun arus balik. Diperkirakan, 5,25 juta orang akan bepergian dengan pesawat yang melalui 20 bandara AP II pada periode angkutan Lebaran 2023. Jumlah tersebut sama dengan angka pada 2019 saat belum ada pandemi Covid-19. ”Tentunya AP II dan seluruh stakeholder telah mengantisipasi tumbuhnya permintaan ini untuk memastikan kesiapan operasional dan pelayanan,” ungkapnya.(sol/azr)