PELALAWAN

Dihantam Banjir, Jembatan Desa Terantang Manuk Ambruk

Riau | Senin, 07 Desember 2015 - 08:16 WIB

PANGKALANKURAS (RIAUPOS.CO) - Saat ini, masyarakat Desa Terantang Manuk Kecamatan Pangkalankuras mengeluhkan kondisi akses jalan darat yang menghubungkan desa mereka menuju Jalan Lintas Timur. Pasalnya, satu-satunya akses penghubung jalan darat yakni jembatan yang berada di Dusun II Desa Terantang Manuk Kecamatan Pangkalankuras, putus dan ambruk akibat diterjang banjir dampak meningkatnya intensitas hujan sejak dua bulan terakhir.

Sedangkan putusnya jembatan penghubung antara Dusun II dengan Dusun I menuju Jalan Lintas Timur ini, telah sangat mengganggu aktivitas warga setempat.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

“Ya, sekitar dua bulan lalu, jembatan dari bahan material kayu yang dibangun warga secara swadaya di Dusun II Desa Terantang Manuk untuk menghubungkan masyarakat ke Dusun I menuju Jalan Lintas Timur Kecamatan Pangkalankuras, putus akibat diterjang banjir. Hal ini terjadi akibat meluapnya air dari anak sungai di Dusun tersebut dampak dari kian meningginya intensitas curah hujan yang turun. Alhasil, putusnya jembatan penghubung ini telah sangat mengganggu aktivitas warga setempat,” terang salah seorang warga Dusun II Desa Terantang Manuk kecamatan Pangkalankuras Ridho (32) kepada Riau Pos, Ahad (6/12) via selulernya.  

Dikatakannya, bahwa karena keterbatasan dana yang ada, maka secara swadaya masyarakat setempat kemudian sepakat untuk menebang dua batang pohon guna dijadikan jembatan darurat, sehingga masyarakat tidak terisolir. Hanya saja, jembatan tersebut hanya bisa dilalui bagi masyarakat pengguna kendaraan roda dua. Sedangkan pengendara roda empat, tidak bisa melalui jalan tanah yang belum lama ini dilakukan pengerasan.

“Untuk itu, kami sangat mendambakan agar Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui instansi terkait dapat melakukan perbaikan jembatan ini, sehingga dapat mempermudah akses darat bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas. Apalagi selama ini pemkab kan memiliki anggaran melalui Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa dan Kelurahan (PPIDK). Jadi, kami harap anggaran dari program PPIDK ini dapat dikucurkan untuk dapat segera membangun jembatan yang lebih baik dan bagus,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Terantang Manuk Bakri ketika dikonfirmasi Riau Pos, membenarkan adanya jembatan penghubung dengan panjang lima meter yang putus dan ambruk sejak dua bulan lalu. Sedangkan penyebab putus dan ambruk jembatan dengan material kayu ini, akibat hujan deras yang sejak dua bulan terakhir mengguyur Dusun II tersebut.

“Dan masalah ini telah saya sampaikan dan ajukan kepada Pemkab Pelalawan melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Pelalawan untuk dibangun jembatan box culvert. Hanya saja, dana pembangunan box culvert tersebut cukup besar, sehingga BPMPD telah mengusulkan dana pembangunannya pada anggaran tahun 2016 mendatang. Untuk itu, kita harap pembangunan jembatan box culvert ini nantinya dapat direalisasikan Pemkab melalui BPMPD, sehingga dapat mempermudah akses bagi masyarakat setempat,” tutupnya.(amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook