PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah memasang camera trap di sekitar lokasi konflik harimau sumatera dan manusia di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Hingga kemarin petugas BBKSDA Riau belum menemukan adanya tanda-tanda kemunculan atau penampakan harimau sumatera tersebut.
Hal itu diungkapkan Plh Kepala BBKSDA Riau Hartono kepada Riau Pos, Senin (6/9). Ia mengatakan, sebelumnya petugas dari tim BBKSDA Riau telah memasang 2 box trap atau kandang jebak, dan 3 unit camera trap di lokasi kejadian.
“Hingga saat ini (kemarin, red) belum ada kemunculan atau penampakan harimau sumatera yang ada di camera trap. Jadi kawan-kawan saat ini masih memonitor di lapangan,” ujar Hartono.
Dijelaskannya, camera trap dimonitor dalam dua kali sehari. Pasalnya, kalau camera trap dimonitor setiap hari atau setiap saat bisa membuat harimau tidak mau datang atau takut datang. Untuk diketahui, sebelumnya seorang remaja laki-laki tewas diterkam harimau di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Siak.
Remaja 15 tahun itu ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Kepala terpisah (putus) dari badannya dan kemaluan korban juga hilang. Peristiwa serangan harimau itu terjadi pada Ahad (29/8), sekitar pukul 17.30 WIB. Kemudian setelah dilakukan olah TKP oleh pihak kepolisian, selanjutnya tim dari BBKSDA Riau memasang 2 box trap atau kandang jebak dan 3 unit camera trap di lokasi kejadian.
Masing-masing box trap dipasang umpan satu ekor kambing. Dari hasil pemasangan camera trap sejak, Kamis (2/9) sampai, Jumat (3/9 belum ada terpantau keberadaan harimau di sekitar lokasi kejadian.(dof)