Selain itu juga karena lebih ingin bersama dengan teman-teman seperjuangan yang tidak memiliki bintang gerilya. Tempat pemakaman tersebut juga yang digagas oleh almarhum Himron.
Almarhum meninggalkan enam anak, 15 cucu dan 3 cicit. “Anak-anak almarhum bakal datang dari Jakarta dan Malang pada Senin malam, sehingga almarhum dikebumikan pada Selasa (26/3),” sambungnya.
Sementara Ucha, istri Ardi anak Bambang mengatakan sang eyang meninggal di usia 93 tahun. Semasa hidupnya eyang merupakan sosok pejuang yang hapal tentang tragedi kejadian di masa lalu. Hal itu ketika kumpul keluarga khususnya saat kumpul cucu dan cicit selalu menceritakan tentang perjuangannya di masa lalu.
“Eyang juga sering melihat berita dan menanggapi berita. Seperti misalnya tentang pilkada itu harusnya begini dan begitu. Padahal ibaratnya bukan masanya eyang lagi, namun semangat memperhatikan negara masih tinggi,” jelasnya.
Bupati Bengkalis Amril Mukminin yang juga telah menerima kabar duka itu mengucapkan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. “Baik atas nama pribadi, keluarga, masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bengkalis mengucapkan turut berduka cita yang sedalam dalamnya,” ujarnya Amril Mukminin.
Kemudian, mantan Kepala Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir ini, mengajak warganya, sama-sama mendoakan agar almarhum H Himron Saheman diampuni segala salah, khilaf dan dosanya.
“Mari kita doakan semoga segala amal ibadah almarhum diterima. Salah, khilaf dan dosanya diampuni serta ditempatkan di tempat yang sebaik-baiknya di sisi Allah SWT. Semoga almarhum berpulang dalam keadaan husnul khotimah,” ujarnya.(*3/evi)