PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dua kecamatan di Kepulauan Meranti kembali membara. Karhutla terjadi sejak beberapa hari terakhir. Tepatnya di Kecamatan Rangsang, dan Kecamatan Tebingtinggi Barat. Proses pemadaman masih berlangsung oleh tim pemadam dari lintas sektor dan masyarakat setempat, hingga kemarin sore (6/8).
Kasi Karhutla dan Kecelakaan BPBD Kepulauan Meranti Ekaliptus, mengtakan upaya pemadaman terbentur dengan persoalan klasik. Yakni sulit menemukan sumber air. Seperti proses pemadaman di Dusun Pinang II, Desa Kampung Balak, Kecamatan Tebingtinggi Barat. Pihaknya terpaksa membangun sekat anak sungai untuk mendapatkan persediaan sumber air.
"Kalau untuk status api sudah berkurang. Saat ini masuk proses pendinginannya saja. Semula sempat keteteran karena sumber air tidak ada. Dampaknya kami harus membuat sekat pada anak sungai terdekat," ungkapnya.
Khusus di Desa Kampung Balak perkiraan luas kebakaran kurang lebih 10 hektare. Dalam proses pemadaman ditangani oleh 41 personel. Namun dari laporan yang ia terima, api masih menyala di Dusun Parit Budi, Desa Gemalasari, Kecamatan Rangsang. Kendala mereka juga terkait hal yang sama, sulitnya mendapatkan sumber air sehingga tim pemadam membuat beberapa titik embung menggunakan alat perusahan PT SRL.
"Airnya habis. Solusi dari petugas yang di sana mereka juga membangun beberapa embung dengan jarak yang tidak jauh. Berharap sama mata air saja. Sumber air dikuras secara rolling dari masing masing embung," ungkapnya.
Sementara untuk luas area api lebih kurang 10 ha dan ditanggulangi oleh 58 personel yang tergabung dari jajaran Polri, TNI, pemerintah kecamatan, personel PT SRL dan Masyarakat Peduli Api setempat.(far/syn/tau/ttg/sol/wir/rir/wik/esi)
>>>Berita selengkapnya baca Riau Pos edisi hari ini.
Laporan : Tim Riau Pos
Editor : Rinaldi