PEKANBARU (RIAUPOS.CO)----Sepertiga dari isi Alquran adalah kisah-kisah hikmah masa lalu. Tujuannya sebagai ibrah atau pelajaran bagi umat Islam untuk dicontoh dari sisi kebaikannya dan dihindari bila merupakan contoh buruk. Dengan kisah dan cerita, kitab suci Alquran akan lebih mudah dicerna dan dipahami. Kisah atau cerita menjadi bagian penting dari mudahnya dakwah Islam.
Seorang ulama, Syaikh Salîm bin ‘Ied al-Hilali mengatakan bahwa tujuan dihadirkan kisah-kisah para Nabi adalah untuk memberikan pelajaran kepada kaum mukminin sepanjang masa. Tujuannya agar menjadi bekal bagi para pengikut mereka yang jujur dan ikhlas.
Memang demikianlah, para Nabi dan para da’i sejak dahulu telah mengambil pelajaran dari kisah-kisah umat terdahulu untuk terus memenuhi jiwa mereka dan meneguhkan hati mereka.
"Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (QS. Hud/11:120)
Kisah-kisah dalam Alquran tentu saja benar adanya. Kisah-kisah itu menjadi inspirasi sepanjang zaman. Dengan bahasa yang mudah dipahami, inspirasi itu bisa diserap berbagai kalangan, berbagai suku, berbagai puak dan bangsa, juga berbagai usia, strata sosial dan pekerjaan.
Buku ini berisi 114 cerita dalam Alquran sesuai jumlah surat dalam kitab suci umat Islam ini. Memang tidak semua surat memiliki kisah dan sebab turunnya. Tapi pasti ada latar belakang kenapa turun ayat tersebut. Itulah yang kemudian menjadi latar atau stori dari surah tersebut. Buku ini diperuntukkan bagi kalangan anak sehingga dilengkapi juga dengan ilustrasi yang menarik. Sebuah buku yang penting bagi anak muslim untuk mengenal kitab sucinya.***