PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penjabat (Pj) dua kepala daerah di Riau yakni Pekanbaru dan Kampar dilantik 23 Mei 2022 lalu. Mereka adalah Muflihun selaku Pj Wali Kota Pekanbaru dan Kamsol sebagai Pj Bupati Kampar. Keduanya, kini sudah menjalani 100 hari kerja. Hasilnya, kinerja keduanya belum sempurna. Namun, keduanya tetap berusaha menyelesaikan pekerjaan rumah yang jadi prioritas.
Sekitar 100 hari kerja sudah dilalui Muflihun SSTP MAP mengemban amanah sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru. Diakuinya, selama 100 hari tersebut kerja yang dilakukan menangani masalah-masalah di Pekanbaru belum sempurna, namun dengan keterbatasan yang ada usaha perbaikan terus dilakukan.
Muflihun dilantik Gubernur Riau Syamsuar, Senin (23/5) lalu sebagai Pj Wako Pekanbaru. Ini setelah Wako-Wawako Pekanbaru 2012-2022 Firdaus-Ayat Cahyadi habis masa jabatan pada Ahad (22/5). 100 hari masa kerja Muflihun sebagai Pj Wako Pekanbaru jatuh pada akhir Agustus lalu.
Saat dilantik, Muflihun mendapatkan tiga prioritas kerja yang harus diselesaikan. Yakni, penanggulangan banjir, perbaikan jalan rusak dan penanganan persoalan sampah di Kota Bertuah. Tugas ini kata dia kala itu adalah penugasan dari Gubri Syamsuar.
"Semua sudah ada peningkatan. Jalan berlubang kita laksanakan perbaikannya. Banjir juga sudah berkurang titik banjirnya. Kita harus tahu dari jalan yang ada di Pekanbaru, tidak semua milik Kota Pekanbaru. Ada provinsi dan ada jalan nasional. Kita benahi prioritas itu jalan kota," kata dia.
Dari data yang berhasil dihimpun, di Pekanbaru ada 121 titik banjir yang disebabkan oleh 363 titik masalah. Ini berdasarkan pemetaan dalam masterplan penanganan banjir 2020. Dalam 100 hari kerjanya, Muflihun melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru menargetkan penyelesaian masalah di 68 lokasi. "Setelah 100 hari, dari 68 target itu terealisasi 67 titik. Sekitar 98,5 persen," paparnya.
Kemudian untuk penanganan jalan berlubang, dari data yang ada, jumlah ruas jalan di Pekanbaru ada 1.946 ruas dengan panjang 1.277 km. Dari jumlah ini, kondisi mantap pada jalan di Pekanbaru terdapat 70 persen. Tahun 2022 kondisi 70 persen ini angka setelah mengalami penurunan 2 persen akibat dampak proyek SPALD-T dan proyek galian lainnya di Pekanbaru seperti PDAM.
Selama 100 hari kerja Pj Wako Pekanbaru, ditargetkan ada 91 ruas jalan yang diperbaiki. Dari target ini, terlaksana perbaikan di 86 ruas jalan atau 93,4 persen. Selain dua soal tersebut, soal penanganan sampah disebut Muflihun pihaknya terus melakukan langkah penanganan agar Pekanbaru menjadi bersih.
Diakuinya, saat ini pihaknya tetap disorot oleh sebagian masyarakat yang belum puas. "Sampah juga demikian. Kita fisik boleh lihat sendiri di lapangan. Sampai terakhir kita tetap dibully masyarakat, kerja ini tidak segampang membalikkan tapak tangan," ungkapnya.
Soal sampah yang leading sektornya berada di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Muflihun sesekali memang geram dan kadang tak puas. Bahkan, pada beberapa kesempatan dia saat melakukan pengecekan masih mendapati sampah berserakan.
Salah satunya, pekan lalu dia mengecek sampah di Jalan Gulamo. Begitu mendapati bahwa ada titik sampah, Muflihun langsung menelpon Hendra Afriadi, Kepala DLHK Kota Pekanbaru. Pj Wako Pekanbaru terlihat kesal karena Kadis LHK hanya menjawab siap atas arahannya namun sampah masih tetap berserakan.
"Pak Kadis ini siap ke siap saja," kata Muflihun pada Kadis LHK melalui sambungan telepon dalam pengecekan yang dilakukan. Video Pj Wako mengecek sampah di Jalan Gulamo yang di-posting di IG-nya kemudian viral.
Kepada Muflihun, Riau Pos kemudian menanyakan dia sepertinya belum puas dengan performa penanganan sampah. Dijawabnya bahwa dirinya memang harus memperbanyak sabar. "Kalau bicara puas atau tidak, kita tetap berusaha, optimal, sabar banyak," jawabnya.
Ditambahkannya, untuk menyelesaikan tiga prioritas kerja tersebut, dirinya terus melakukan peninjauan ke lapangan, baik itu untuk mencari solusi penanganan sampah, perbaikan jalan rusak, maupun masalah banjir. "Saya keliling terus. Hujan pun turun. Kita tahu lokasi banjir semuanya. Tidak akan mungkin semua akan tuntas. Dengan kondisi keuangan kita yang kecil, kemudian partisipasi masyarakat yang belum 100 persen, tentu menghambat," urainya.
Karena itu, dia mengimbau pada masyarakat untuk bisa mengikuti edaran yang dibuat Pemko Pekanbaru. Untuk penanganan sampah, masyarakat diimbau bisa membuang sampah pada tempat dan waktu yang ditentukan. "Kalau itu diikuti tidak ada sampah bertumpuk di siang hari. Karena waktu buang itu malam. Pengusaha juga kita minta siapkan tempat buang sampah," tegasnya.
Usai 100 hari kerja pertama, Pj Wako Pekanbaru menyebut perbaikan-perbaikan kinerja akan terus dilakukan. "Pj (Wako, red) ini kan dievaluasi setahun sekali. Tapi kita karena ingin ada target yang dikejar. Maka kita buat 100 hari ini apa. Makanya kita ingin ada progres. 100 hari pertama apa, 100 hari kedua apa. Tentu tidak akan semua tempat bisa kita kerjakan, ada keterbatasan alat, SDM. Tapi pasti tiap hari ada yang bekerja," ujarnya.