TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,3 terjadi di Kuantan Singingi (Kuansing), Jumat (4/8) pukul 16.15 WIB. Meski hanya sebagian kecil masyarakat Kuansing yang merasakan getaran, namun berita gempa ini cukup menghebohkan.
Dari laporan BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 0.36° LS ; 101.39° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 17 km arah Barat Laut Kuantan Singingi dengan kedalaman 10 km.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuansing, Yulizar mengatakan, titik gempa berada di Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi. Yulizar mengatakan, hingga saat ini tidak ada laporan kerusakan bangunan di wilayah tersebut.
“Anggota sudah di lokasi. Sampai saat ini tidak ada laporan adanya kerusakan alam dan bangunan. Bahkan, dari pengakuan warga di lokasi, tidak semua masyarakat merasakan getaran,” kata Yulizar saat dihubungi Riau Pos, Jumat (4/8).
Yulizar mengimbau kepada masyarakat Kuansing agar menyikapi dengan tenang. Jika ada kerusakan yang diakibatkan oleh getaran gempa, segera laporkan ke BPBD Kuansing.
Sementara itu, Camat Singingi, Saparman yang berada di titik gempa yakni Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi juga menyebutkan belum ada laporan kerusakan di lokasi.
“Masyarakat hanya merasakan seperti ada mobil lewat di depan rumah. Artinya, tidak ada getaran yang kuat. Inipun tidak semua warga di sekitaran titik gempa yang merasakan,” kata Saparman.
Namun demikian, sebagai pimipnan kecamatan, Saparman juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan jika ada kerusakan ke masing-masing kepala desa.
Riau Pos, mencoba menghubungi warga di bebeberapa kecamatan yang ada di Kuansing, namun, dari pengakuan warga, tidak ada yang menyebutkan adanya getaran gempa.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Dr Suaidi Ahadi melalui Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II-Pekanbaru Ramlan menjelaskan, gempa bumi yang terjadi di Kuantan Singingi ini karena gempa tektonik.
Dikatakan Ramlan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Solok dengan skala intensitas III-IV MMI dengan getaran yang dapat dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Namun hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 16.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa maka periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda aman. Apakah cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” ajaknya.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk memastikan informasi terkait gempa melalui BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi yakni Instagram/Twitter @infoBMKG), website http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, telegram channel https://t.me/InaTEWS_BMKG atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.(yas/ayi)