Demam Tinggi, Satu JCH Riau Dirawat di Makkah

Riau | Senin, 05 Juni 2023 - 11:10 WIB

Demam Tinggi, Satu JCH Riau Dirawat di Makkah
Ilustrasi (DOK: RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Satu orang jemaah calon haji (JCH) Riau Kelompok Terbang (Kloter) 2 BTH atas nama Muhammad Darsil terpaksa mendapatkan perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Aziziyah, Janubiah, Makkah. Ketua Kloter 2 BTH, Suhardi menyebutkan jemaah tersebut mengalami sakit dengan gejala demam tinggi.

“Ada jemaah yang dirawat di KKHI. Sekarang masih dirawat. Gejala awal demam tinggi. Kalau jemaah lain Alhamdulillah sehat dan ada yang ziarah ke Jabal Rahmah,” ujar Ketua Kloter 2 BTH Suhardi, Ahad (4/6).


Dijelaskan Suhardi, tim kesehatan sigap mengantar jemaah yang demam tinggi tersebut. ‘’Kemarin tim kesehatan mengantarkan ke KKHI. Alhamdulillah berangsur baik. Semoga jemaah yang sakit segera pulih kembali dan jemaah yang lain diharapkan tetap sehat untuk dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji,” tambahnya.

Sebagian JCH Riau telah melaksanakan umrah setibanya di Makkah. Selanjutnya jemaah melaksanakan salat di Masjidilharam. Bagi jemaah yang terbatas pergerakan dan kesehatannya dianjurkan untuk salat di musala hotel atau masjid terdekat. Hal ini bertujuan agar kondisi jemaah terjaga dengan baik. Mengingat proses Armuzna masih lama lagi.

Sementara itu, Ketua Kloter 13 BTH Riko Pilihantoni melaporkan jemaah sudah bisa tidur nyanyak di hari kedua setibanya di Makkah.

“Alhamdulillah, jemaah yang tidak mendapatkan tempat tidur di hari pertama telah bisa tidur nyenyak di hari kedua,’’ ujar Riko.

Dijelaskan Riko, di hari pertama tiba di Makkah, jemaah penuh sesak di di kamar 1.414. Kamar yang hanya berkapasitas 5 bed ini diisi oleh 20 jemaah. Namun, kemarin mereka telah dipindahkan ke kamar 424 yang berkapasitas 20 orang satu kamar.

‘’Petugas akomodasi sulit ditemui dan sulit dihubungi karena mereka sedang menyambut kedatangan jemaah kloter lain di hotel lain. Jadi, kami melapor ke sektor tentang permasalahan jemaah yang tidak mendapatkan tempat tidur. Alhamdulillah cepat ditanggapi. Pihak penyedia akomodasi memberi dua kamar yang berkapasitas 20 orang satu kamar,” terangnya.

JCH Meranti Sehat Tiba di Madinah
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kepulauan Meranti H Sulman menegaskan seluruh JCH asal Kepulauan Meranti telah tiba di Madinah pukul 01.00 WIB dengan selamat dan dalam kondisi sehat, Ahad (4/6).

Saat dihubungi, Sulman tak memungkiri bahwa ada JCH Kepulauan Meranti dalam kondisi kelelahan karena telah melalui perjalanan laut, darat, hingga udara agar bisa tiba di Madinah.

“Alhamdulillah berkat doa bersama, jemaah kita semua dalam keadaan sehat dan tidak ada kendala. Ada sedikit kelelahan karena perjalanan dan baru pertama,” ungkapnya.

Dirinya mengatakan saat ini JCH Kepulauan Meranti melakukan istirahat agar bisa melaksanakan ibadah hingga sembilan hari ke depan di Madinah seperti melaksanakan al-munawwarah arbain atau salat berjemaah selama 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi.

Mungkin kata dia, bagi yang berkeinginan bisa berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. “Namun itu tergantung dari jemaah di sana,” ujarnya.

Dirinya mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan petugas haji yang melakukan pendampingan untuk memantau perkembangan dan kondisi seluruh jemaah. “Selama di sana, kami akan memantau terus karena akan banyak persiapan dari jemaah kita di sana,” ujarnya.

Jemaah Banjarmasin Delay
Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan protes keras terhadap maskapai Garuda Indonesia. Pasalnya pemberangkatan Kloter 4 Embarkasi Banjarmasin (BDJ) kacau. Selain delay, jemaah juga harus dioper dahulu ke Medan sebelum akhirnya diberangkatkan ke Saudi.

Sesuai jadwal kloter 4 BDJ itu diberangkatkan pada 2 Juni pukul 23.00 WITA. Tetapi hingga 3 Juni pukul 02.40 WITA jemaah tidak kunjung diberangkatkan. Sampai akhirnya jemaah kembali ke asrama haji. Alasan yang disampaikan garuda karena masalah kerusakan teknis pesawat.

Kepala Subdirektorat Transportasi dan Perlindungan Haji Reguler Kemenag M Noer Alya Fitra mengatakan, jemaah Kloter 4 BDJ akhirnya diterbangkan pada Sabtu (3/6) malam. ’’(Terbang) Dari Medan (KNO) terdiri dari tiga flight. Ini informasi dari Garuda-nya,’’ katanya, Ahad (4/6). Jadi para jemaah haji diterbangkan terlebih dahulu dari Banjarmasin menuju Medan. Baru setelah itu terbang menuju Saudi.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab mengatakan, mereka sudah menyampaikan protes ke Garuda Indonesia atas peristiwa itu. ’’Apalagi, info adanya kerusakan teknis baru terinformasikan setelah jemaah berada di Bandara Samsuddin Noor,’’ katanya.

Dia juga meminta Garuda menyampaikan permohonan maaf dan memberikan kompensasi kepada jemaah. Saiful mengatakan protes keras tersebut dilayangkan Kemenag karena bukan kejadian yang pertama.

Dia menuturkan kejadian serupa juga sempat terjadi pada operasional haji tahun lalu. Saat itu kepulangan jemaah Embarkasi Banjarmasin sempat tertunda. Bahkan pada 2019 lalu, keterlambatan pemberangkatan jemaah dari Banjarmasin, berdampak pada tiga kloter berikutnya. ’’Ini berulang lagi,’’ katanya.

Dia meminta Garuda Indonesia memberikan solusi terbaik. Serta menjaga komitmen bersama untuk memberangkatkan jemaah sesuai dengan jadwal. Kalaupun ada gangguan teknis, bisa diinfokan sejak awal. Sehingga jemaah tidak perlu diberangkatkan ke bandara terlebih dahulu.

Selama 13 hari misi pemberangkatan haji ini, terjadi beberapa perubahan jadwal penerbangan Garuda. Yaitu Kloter 29, 32, dan 33 embarkasi Solo. Kemudian Kloter 12 Embarkasi Medan. Lalu Kloter 28, 29, dan 30 Embarkasi Pondok Gede. Serta yang terbaru Kloter 4 Embaraksi Banjarmasin.

Sehubungan dengan informasi yang mengemuka terkait penyesuaian jadwal penerbangan dan armada pesawat untuk Kloter 4 JCH pada penerbangan Garuda Indonesia dari Embarkasi Banjarmasin, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan, penerbangan yang sedianya diberangkatkan pada Sabtu (3/6) dini hari, dilakukan penyesuaian. Pasalnya ada kendala teknis pada mesin pesawat yang memerlukan penanganan lebih lanjut, khususnya terkait pergantian spare part pesawat.

Menurut Irfan, kendala teknis tersebut diketahui setelah petugas Garuda Indonesia bersama tim terkait tengah melakukan inspeksi akhir kesiapan armada yang akan dioperasikan penerbangan menuju Madinah bagi kloter 4. “Berkenaan dengan penerapan mitigasi tersebut terdapat penyesuaian jadwal penerbangan yang telah kami koordinasikan lebih lanjut bersama pemangku kepentingan terkait guna memastikan kelancaran operasional penerbangan haji,” bebernya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kembali melakukan sidak terkait persiapan dan pelayanan haji Indonesia di Saudi. Bukan hanya di Makkah, Muhadjir menyambangi para jemaah di Madinah.

Menggunakan Haramain High Speed Railway atau kereta api cepat, Muhadjir menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam. Padahal, biasanya antara Makkah dan Madinah jamak ditempuh 7 jam dengan bus. Di Madinah, Menko langsung menuju kantor misi haji Indonesia. Di sini, ia meninjau kesiapan operasional pelayanan dasar jemaah selama di Tanah Suci.(ilo/wir/wan/agf/mia/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook