DURI (RIAUPOS.CO) - Tablig akbar menyongsong pemilihan presiden 2019 digelar di bangunan Pasar Simpang Padang, Jalan Sultan Syarif Kasim, Duri, dalam wilayah Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Ahad (12/8) petang.
Dalam tablig akbar dengan subtema memilih pemimpin yang adil dan amanah tersebut, dua pembicara utama didaulat panitia untuk tampil berorasi di hadapan massa. Masing-masing Gus Nur dan Buya Hamka Riau.
Dalam penggalan orasinya, Gus Nur menegaskan, wajib hukumnya untuk mengganti presiden pada Pilpres 2019 mendatang. Menurutnya, hal itu konstitusional dan tidak melanggar hukum. Juga bukan makar atau memecah belah umat.
“Yang kita sampaikan bukan melanggar hukum. Tanyalah ke saya (tentang ganti presiden 2019). Demi Allah, (saya jawab) wajib hukumnya ganti presiden. Ini tidak melanggar hukum. Ini konstitusional. Yang penting tahunnya 2019,” tegasnya.
Menurut Gus Nur sangat banyak alasan untuk itu. Di antaranya, janji tarif listrik tak naik. Ternyata sudah beberapa kali dinaikkan. Juga janji menciptakan sepuluh juta lapangan kerja.
“Apapun alasannya. Ini bukan memecah belah umat atau adu domba. Ini fakta. Namun orang yang mengatakan fakta seperti ini sering dituduh radikal atau malah pengkhianat,” tegasnya lagi.
