PILKADA 2020

Delapan Perempuan Ramaikan Pertarungan di Lima Daerah

Riau | Jumat, 04 September 2020 - 10:45 WIB

Delapan Perempuan Ramaikan Pertarungan di Lima Daerah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Delapan tokoh perempuan bakal meramaikan perarungan pilkada di 5 daerah di Riau pada Desember mendatang. Mereka merupakan politikus, birokrat hingga pedangdut Tanah Air yang sudah mendapat rekomendasi dukungan dari partai politik. Siapa saja calon perempuan yang maju pada gelanggang pilkada kali ini?

Riau Pos merangkum beberapa nama calon yang telah mendapat rekomendasi parpol. Calon perempuan pertama yang mendeklarasikan diri adalah Komperensi. Bersama H Halim sebagai calon bupati, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu sudah sejak awal tahun ini menyatakan kesiapan untuk maju. Bahkan, anggota DPRD Riau daerah pemilihan Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu ini juga telah mengantongi empat dukungan parpol. Yakni PDI Perjuangan, PKB, PAN dan terakhir Partai Demokrat.


"Memang kami memiliki visi dan misi yang sama dengan Bapak Halim. Yakni memajukan Kuansing untuk lebih baik lagi. Kami yakin dan siap untuk memenangkan kontestasi ini," sebut Komperensi kepada Riau Pos beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, ada nama istri Bupati Bengkalis nonaktif, Kasmarni. Birokrat senior itu memantapkan diri untuk melanjutkan kepemimpinan sang suami. Berpasangan dengan mantan anggota DPRD Riau dua periode, Bagus Santoso, Kasmarni mantap didukung oleh beberapa parpol. Di antaranya PAN, Nasdem, Demokrat dan Gerindra.

Sebelumnya, PKB sempat menyatakan dukungan terhadap pasangan Kasmarni-Bagus. Namun karena salah seorang kader PKB menyatakan maju, yakni Iyeth Bustami, partai yang dipimpin Cak Imin itu menarik dukungan dari Kasmarni. Iyeth Bustami sendiri memang agak terlambat menyatakan diri untuk maju. Bersama dengan Kaderismanto, pelantun lagu “Laksmana Raja di Laut” itu menyatakan kesiapannya kurang lebih sejak sebulan lalu. Dalam sebuah konferensi pers, Iyeth awalnya sempat menelisik sosok Kaderismanto yang meminang dirinya sebagai calon wakil bupati. Saat itu, lanjut Iyeth, dia meminta agar keluarga dan kerabat dekat di Bengkalis mencari tahu sosok sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Riau itu.

"Jadi sempat tanya-tanya keluarga dan kerabat di Bengkalis. Gimana sosok beliau ini. Ternyata memiliki track record yang sangat bagus, dedikasi yang tinggi untuk memajukan Bengkalis. Akhirnya saya terima," ucap Iyeth saat konferensi pers beberapa waktu lalu.

Selain itu, wanita yang namanya melejit karena dangdut Melayu ini juga memiliki tekad untuk memajukan kampung halamannya. Ditambah lagi, masyarakat Bengkalis sendiri tengah mengalami krisis kepercayaan terhadap pemimpin. Itu tidak terlepas dari beberapa kasus korupsi yang menjerat pemimpin terdahulu. Maka dari itu, Iyeth bertekad untuk mengembalikan kepercayaan itu. Karena sinergitas antara pemimpin dengan masyarakat itu sangatlah penting.

"Saya ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat Bengkalis kepada pemimpinnya. Saya tidak ingin Bengkalis karut marut karena masyarakatnya tak percaya lagi dengan pemimpin," ujar Iyet.

Di Indragiri Hulu (Inhu), ada nama Supriyati yang baru saja mendapat rekomendasi dukungan dari PDI Perjuangan. Berpasangan dengan mantan jenderal polisi, mantan anggota DPRD Riau itu juga telah memantapkan diri untuk menjadi bakal calon orang nomor dua di Inhu. Tak tanggung-tanggung. Sederet partai besar turut memberikan dukungan kepada Supriyati. Diantaranya PAN, Demokrat, Perindo dan terakhir PDI Perjuangan. Meski tidak mendapat dukungan dari partai yang telah membesarkan namanya, yakni Partai Golkar, Supriyati tetap optimis bisa memenangkan kontestasi kali ini.

"Saya kader Golkar. Malah saya sudah dua periode di DPRD Riau. Saya juga ketua Fraksi Golkar. Saya maju dengan Pak Wahyu Adi. Rasa saya, kader Golkar yang maju selama ini sudah banyak. Asal jangan kita memakai lambang partai, gitu aja. Saya tidak usah banyak komentar lah ya," ungkapnya dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Masih di Indragiri Hulu, calon perempuan lainnya yang telah mendapat dukungan partai politik adalah Siti Aisyah-Agus Rianto. Perempuan yang sebelumnya berkecimpung di dunia kenotarisan ini telah mengantongi SK dukungan beberapa partai. Yakni Berkarya, PPP dan Gerindra. Dengan total 8 kursi di DPRD Inhu, Siti mengaku sudah mantap untuk memenangkan helat pilkada yang digelar Desember mendatang. Kemudian di Dumai, ada nama Syarifah yang mendampingi paslon Walikota Eko Suharjo.

Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Riau, Tito Handoko menilai, adanya 8 perempuan yang maju menjadi magnet tersendiri dan warna baru di kancah perpolitikan Bumi Melayu. Tito menilai, ini merupakan suatu kemajuan demokrasi di Riau. Lantaran banyak kandidat perempuan yang bertarung untuk memperebutkan kursi kepala daerah. "Ini menunjukan bahwa perempuan makin dipandang dari sisi politik," ungkapnya.

Dari sudut pandang ketertarikan, menurut Dosen Universitas Riau ini bahwa semuanya justru menarik. Terutama di Pilkada Bengkalis dan Indragiri Hulu. "Di Bengkalis ada Kasmarni dan Iyet Bustami, di Inhu ada 3 calon perempuan yang bertarung. Dan ini saya rasa menarik, semuanya menarik. Jadi warna baru di politik lokal Riau, sampai 8 calon. Berarti legitimasi perempuan sangat teruji," ujarnya.(nda)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook