PANDEMI COVID-19

Tambah 41 Pasien Positif, Pekanbaru Terbanyak

Riau | Minggu, 16 Agustus 2020 - 09:42 WIB

Tambah 41 Pasien Positif, Pekanbaru Terbanyak
Mimi Yuliani Nazir

Nasih percaya obat Covid-19 yang sampai kemarin belum diberi nama itu bisa menjadi salah satu solusi pagebluk virus corona di Tanah Air. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa pun menyampaikan hal sama. Upaya bersama Unair, TNI AD, dan BIN mendapat dukungan. Dengan begitu, produksi massal obat tersebut bisa dilakukan. Dia mengakui, pasti butuh dana untuk hal itu. Namun, pemerintah tidak akan rugi.

Pejabat yang juga dipercaya sebagai wakil ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu menyampaikan, Erick Thohir sudah mengetahui keberadaan obat Covid-19 yang diumumkan kemarin. ”Dan beliau mendukung proses produksinya,” terang dia. Karena itu, dalam acara kemarin turut hadir pimpinan PT Kimia Farma. Selain BUMN tersebut, lembaga farmasi milik TNI AD dan Polri juga dipastikan terlibat.


Tidak hanya itu, Andika menyatakan, timnya terbuka bila ada pihak-pihak lain yang ingin membantu memproduksi obat tersebut. Termasuk perusahaan non pelat merah atau swasta. Urusan izin produksi dan izin edar, dia yakin semua segera tuntas. Rabu (19/8) dia bakal bertemu ketua BPOM untuk membahas hal tersebut. Bukan memaksa, dia menyatakan, BPOM juga mengikuti tahap uji klinis yang dilakukan di Secapa.

Karena itu, Andika optimistis, BPOM juga memiliki semangat yang sama untuk segera memberi izin produksi dan izin edar obat Covid-19 tersebut. ”Kalau bisa dalam waktu seminggu jadi, lebih bagus. Kita butuh solusi cepat,” tegasnya. Namun demikian, produksi massal obat itu tetap menyesuaikan anggaran dari pemerintah. Walau belum tahu berapa dana yang bakal dikuncurkan, dia yakin pemerintah mengalokasikan untuk obat itu.

Sampai kemarin, Andika belum bisa menyebut, berapa banyak obat Covid-19 tersebut akan diproduksi. Dia hanya memastikan, PT Kimia Farma bersama TNI AD dan Polri sudah siap memproduksi. Obat berbentuk tablet itu, lanjut mantan panglima Kostrad tersebut, adalah jawaban harapan masyarakat. Selain pemerintah, dia juga berharap Komisi I DPR yang menjadi mitra instansinya ikut mendukung.

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengakui, pihaknya bangga dan senang lantara kerja keras TNI AD bersama Unair dan BIN membuahkan hasil yang sesuai harapan. ”Harapan kami setelah laporan uji klinis fase ketiga masuk, pemerintah dapat dengan cepat menindaklanjuti,” imbuhnya.

Menurut dia, temuan obat Covid-19 yang diumumkan kemarin merupakan langkah signifikan dalam upaya memerangi Covid-19. Di samping angka-angka yang menunjukkan efektivitas obat Covid-19 tersebut, keberhasilan TNI AD menyembuhkan seribu lebih pasien Covid-19 dalam tempo kurang lebih sebulan menjadi salah satu bukti nyata. Dari total 1.308 pasien Covid-19 yang di Secapa yang kemarin dinyatakan sembuh, 754 di antara mereka mampu melawan penyakit tersebut berkat kombinasi obat yang diberikan peneliti Unair.

Purwanti, ketua tim uji klinis yang juga dokter perwakilan dari Unair menyatakan, sejauh ini obat tersebut efektif menyembuhkan pasien Covid-19 dengan resep diminum dua kali sehari. Meski hanya diuji klinis kepada pasien usia 18 tahun ke atas, dia percaya, dengan dosis tertentu obat itu bisa saja digunakan pasien usia 18 tahun ke bawah. Untuk itu, dia juga meyakinkan bahwa obat tersebut tinggal menunggu izin produksi dan edar saja.

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook