Besok Berakhir, 42 Ribu Jemaah Calon Haji Belum Pelunasan

Riau | Kamis, 04 Mei 2023 - 11:10 WIB

Besok Berakhir, 42 Ribu Jemaah Calon Haji Belum Pelunasan
Ilustrasi (DOK: RIAUPOS.CO)

JAKARTA DAN PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Masa pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2023 ditutup, Jumat (5/4) besok. Sejak dibuka mulai 11 April lalu, masih banyak jemaah calon haji (JCH) porsi pemberangkatan tahun ini yang belum melunasi ongkos haji, termasuk di Riau.

Secara nasional, data yang diterima Jawa Pos (JPG) sampai penutupan pelunasan Rabu (3/4), masih ada 42.148 sisa kursi haji reguler. Perincian adalah 26.311 sisa kursi jemaah berhak lunas. Kemudian 5.034 kursi jemaah prioritas lansia, lalu 1.250 sisa kursi petugas haji daerah, dan 392 kursi petugas KBIHU. Selain itu juga ada 9.161 sisa kursi jemaah cadangan.


Ditilik di tingkat provinsi, sisa kursi paling banyak ada di Jawa Timur sejumlah 5.678 kursi (17,19 persen). Kemudian disusul Provinsi Jawa Barat sebanyak

5.080 kursi (13,97 persen) dan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 3.074 kursi (10,79 persen). Secara persentase, sisa kursi paling besar ada di DKI Jakarta yaitu 22,38 persen atau 1.666 kursi.

Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau pun kembali mengingatkan kepada para JCH Riau untuk segera melakukan pelunasan. Sebab akan mempengaruhi  tahapan persiapan keberangkatan.

“Segera melunasi (biaya haji, red) tanggal 5 Mei ya batas akhirnya. Kami minta jemaah segera melunasi karena ini sangat berpengaruh terhadap penyusunan kloter (kelompok terbang), distribusi koper, pengurusan visa, dan sebagainya,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Syahrudin kepada Riau Pos, Rabu (3/5).

Dia menyebutkan, JCH yang sudah melaksanakan pelunasan tersebut baru dapat dimasukkan ke dalam kloter. Pelunasan dilaksanakan pada Bank Penerima Setoran (BPS) pendaftran haji masing-masing JCH Jika sampai batas akhir masih ada kuota yang belum terisi, masa pelunasan dapat diperpanjang dan namun akan ditetapkan oleh Dirjen PHU.

“Waktu pelunasan Bipih dilakukan dari tanggal 11 April sampai dengan 5 Mei mulai pukul 08.00 sampai 15.00 WIB, pada BPS Bipih yang sama saat membayarkan setoran awal atau BPS Bipih pengganti,” tambahnya.

Melihat kondisi ini, travel haji atau penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) menyatakan siap menerima limpahan kuota haji reguler yang tidak terserap.

Keinginan dari travel haji khusus itu disampaikan Ketua Harian Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU) Arta Hanif di Jakarta, Rabu (3/5).

Sebagai penyelenggara layanan haji khusus, dia berharap kuota haji reguler terserap semuanya. “Tetapi kalau tidak terserap, kami para PIHK siap memberangkatkan,” tuturnya.

Menurut informasi yang dia terima, kemungkinan besar tahun ini sisa kursi atau JCH reguler yang tidak melunasi biaya haji cukup banyak, di antaranya disebabkan faktor ekonomi.

Khususnya karena nilai pelunasan haji tahun ini meningkat tajam dibandingkan tahun lalu.

Arta menuturkan jika benar sisa kursi masih mencapai 42 ribuan, angka tersebut terbilang cukup besar. Belum pernah terjadi selama ini, sisa kuota sebanyak itu. Biasanya hanya tersisa sekitar 3.000-an kursi saja. Dia menegaskan mereka tidak mendalami lebih jauh penyebab tingginya jumlah JCH yang belum melunasi biaya haji.

Seperti diketahui tahun ini JCH reguler rata-rata harus melunasi biaya haji sebesar Rp24 jutaan. Sebab total biaya haji yang ditanggung jemaah sebesar hampir Rp50 juta per orang. Untuk diketahui saat daftar haji, jemaah wajib setor uang muka Rp25 juta.

Arta menegaskan mereka siap jika pemerintah bersedia melimpahkan sisa kuota haji reguler menjadi kuota haji khusus. Dengan demikian, kuota haji Indonesia bisa terserap 100 persen. Kondisi ini dia yakini bisa menjaga kepercayaan Pemerintah Arab Saudi, yang tahun ini kembali memberikan kuota haji 100 persen untuk Indonesia. Yaitu total sebanyak 221 ribu kursi.

Dia menegaskan keputusan pengalihan sisa kuota haji reguler ke haji khusus harus ditetapkan segera. Pasalnya travel haji khusus memerlukan waktu untuk menyiapkan akomodasi dan lainnya. Arta mengatakan untuk pelunasan haji khusus, ditutup Kamis (4/5) hari ini. Dia menuturkan data terakhir yang melunasi sudah hampir 100 persen.

“Sekali lagi kita doakan kuota haji reguler terserap semua. Tapi kami siap menerima limpahan sisa kuota reguler,” urainya. Dia mengakui bahwa skema pelimpahan sisa kuota reguler ke haji khusus itu tidak mudah. Apalagi belum diatur di dalam Undang-Undang 8/2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

“Saat ini UU Haji dan Umrah ada rencana direvisi,” tuturnya. Dalam perubahan itu, diusulkan adanya skema pengalihan sisa kuota haji reguler, ke haji khusus. Tujuannya untuk memaksimalkan serapan kuota haji dan mengurangi panjang antrean. Pada kelompok haji khusus saja, antreannya cukup panjang yaitu mencapai lima tahunan.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menampik kabar bahwa siswa kuota H-2 penutupan pelunasan mencapai 40 ribu kursi lebih. Hilman mengatakan sampai Rabu (3/5) memang masih banyak sisa kuota atau JCH yang belum melunasi ongkos haji. “Masih sekitar 5.000 kursi,” katanya.

Hilman optimistis kuota haji reguler maupun khusus bisa terserap seluruhnya. Apalagi Kemenag juga membuka kuota cadangan. Tujuannya untuk mengisi jika masih ada sisa kuota haji. Soal adanya usulan skema pelimpahan sisa kuota haji reguler menjadi haji khusus, dia tidak menolaknya. Namun Hilman menegaskan skema tersebut belum diatur Undang-Undang.

7 Mei Manasik Haji
Pelaksanaan simulasi manasik sudah mulai dilaksanakan kabupaten/kota se-Riau. Kemenag Kota Pekanbaru melaksanakan manasik tingkat Kota Pekanbaru dalam waktu dekat, paling lama dijadwalkan pada akhir pekan ini. Hal itu ditegaskan Kepala Kemenag Kota Pekanbaru, Syahrul Mauludi, Rabu (3/5).

Dia menyebutkan pelaksanaan simulasi manasik haji tersebut bakal dilangsungkan di masjid. Jemaah Kota Pekanbaru diimbau untuk mengikuti kegiatan manasik tersebut. “Rencana 7 Mei manasik haji tingkat Kota Pekanbaru yang digelar di Mesjid Nurussalam. Saat ini kami sedang koordinasi dengan Pemko Pekanbaru,” tuturnya.(wan/das)

Laporan JPG dan JOKO SUSILO, Jakarta dan Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook