RSUD Terus Benahi SDM

Riau | Senin, 04 Maret 2019 - 11:35 WIB

ROHUL (RIAUPOS.CO) - Layanan cuci darah atau Hemodialisa (HD) di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu (Rohul) belum bisa beroperasi. Pasalnya, pihak RSUD masih terkendala mencari dokter pengganti yang ditunjuk menangani unit cuci darah, meskipun  saat ini 4 unit alat HD RSUD sudah siap difungsikan.

Direktur RSUD Rohul dr Novil Raykel  menyebutkan, pihaknya kini telah mempersiapkan dua dokter untuk menjalankan unit Hemodialisa. Kedua dokter tersebut dr Efrianto sepesialis  penyakit dalam dan dr Mahernie Lubis, dokter umum termasuk 3 perawat. 

Bahkan, para dokter dan perawat yang nantinya membidangi unit tersebut, telah diberikan pelatihan khusus dalam mengoperasikan unit Hemodialisa.
Baca Juga :Kenali Gejala Stroke agar Tak Sebabkan Kematian

‘’Persoalannya, akibat perpindahan dokter ke HD, berakibat kekosongan pada Unit Gawat Darurat (UGD). Apalagi, sebelum ada HD ini, kita juga sudah mengalami kekurangan lima dokter jaga untuk menjamin pelayanan,’’ tuturnya.

Novil menjelaskan, pelayanan RSUD Idealnya, diisi oleh minimal satu dokter ruangan dan satu dokter UGD. Namun, karena kekurangan dokter, selama ini seorang dokter terpaksa merangkap sebagai dokter UGD dan dokter ruangan.

Selain kekurangan SDM, khususnya dokter dan perawat, kedepannya ia akan berusaha maksimal untuk penambahan tenaga medis. Dikarenakan ada sembilan tenaga medis di RSUD yang lulus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), namun penempatannya tidak di RSUD, melainkan di puskesmas.

‘’Agar tidak terjadi kekurangan dokter dan perawat di RSUD Rohul, kita sudah buat telaah staf ke Dinas Kesehatan, BKPP Rohul untuk menindaklanjuti kekurangan dokter dan perawat di RSUD. Tujuannya agar bisa segera ditindaklanjuti sehingga seluruh unit layanan termasuk HD, bisa melayani secara maksimal,’’ sebutnya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook