ROHIL (RIAUPOS.CO) - Warga korban banjir yang terjadi di Kecamatan Pekaitan menyambut baik kunjungan yang dilakukan Bupati Rokan Hilir (Rohil) bersama rombongan, Jumat (2/11). Tidak hanya meninjau saja pada kesempatan itu bupati juga menyerahkan bantuan berupa logistik dan perlengkapan untuk ditenda pengungsian.
Salah satu warga Kepenghuluan Rokan Sari, Kecamatan Pekaitan, Saodah mengharapkan agar pemkab Rohil bisa terus memberikan perhatian untuk para pengungsi yang saat ini masih bertahan di tenda karena rumah yang mereka miliki tidak bisa ditempati.
“Saya sudah 10 hari di sini, kami harapkan bupati bisa memberikan terus perhatian terutama bagaimana penanggulangan banjir,” kata Saodah.
Ia menyebutkan terpaksa mengungsi bersama ratusan warga dan anak-anak karena rumah digenangi air dengan ketinggian hampir mencapai pinggang. Keberadaan rumah warga yang terkena banjir umumnya di dekat sungai dan dengan permukaan tanah yang cukup rendah di areal perkebunan warga setempat yang ditanami sawit, padi dan palawija.
Untuk keperluan sehari-hari tambah warga, Indah, cukup tersedia terutama adanya bantuan makanan dan minuman. Namun mereka mengkhawatirkan anak-anak terserang penyakit, mengingat sudah ada yang terkena gatal-gatal dan batuk.
Terpisah warga Dusun Karang Rejo Kepenghuluan Karya Mulyo Sari, Siti Aminah mengaku telah mengungsi sekitar satu pekan belakangan. Persis seperti yang dialami oleh warga lainnya, rumah yang ditempati sudah digenangi air dengan ketinggian di atas lutut.
“Saya masuk ke daerah ini sekitar tahun 80-an, baru sekarang banjirnya cukup parah dan terpaksa mengungsi,” katanya.
Terpisah Kepala Dinas Sosial Rohil melalui Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Nurjanah mengatakan untuk wilayah yang terkena banjir yakni di Kepenghuluan Rokan Baru, Rokan Baru Pesisir, Karya Mulyo Sari dan Teluk Bano II. Adapun jumlah KK yang terdampak sebanyak 1.209 KK atau 4.000 jiwa lebih.
“Untuk bantuan yang disalurkan 1.000 kotak mie instan, telur 1.000 papan dan lain-lain,” kata Nurjanah. Bantuan lain seperti 6 ton beras, lima unit tempat penampungan air bersih berkapasitas 1.000 liter dan makanan siap saji.
Selain di Pekaitan, daerah yang mulai mengalami banjir terjadi di Bangko Pusako namun sejauh ini terang Nurjanah belum begitu mengkhawatirkan di mana ketinggian air masih relatif normal.(adv)