PEMERINTAHAN

Perilaku LGBT Tak Perlu Dibela, Erisman: Kita Hidup di Negeri Beradat

Riau | Selasa, 03 Januari 2023 - 12:05 WIB

Perilaku LGBT Tak Perlu Dibela, Erisman: Kita Hidup di Negeri Beradat
ERISMAN YAHYA (DOK.RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Riau, Erisman Yahya berharap tidak ada lembaga atau institusi yang terkesan membela para pelaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).

Karena Provinsi Riau yang berjuluk Negeri Melayu Lancang Kuning kental dengan adat istiadat yang bermuara kepada ajaran agama Islam. Tersebutlah istilah adat bersendi syara', syara' bersendi kitabullah.


Tidak hanya Islam, semua agama sebenarnya juga melarang perilaku LGBT.

"Hemat kami, tidak perlu sampai merujuk hukum internasional dan mengusung isu HAM untuk membela pelaku LGBT. Kita pedomani saja norma adat-istiadat di Negeri Riau ini. Ajaran agama yang kita peluk, apa ada yang membolehkan LGBT? Kan tak ada," ucap Erisman di Pekanbaru, Selasa (03/01/2023).

Gubernur Riau Syamsuar memang mengecam keras perilaku LGBT karena tanggung jawab beliau sebagai pemimpin, orang nomor satu di Provinsi Riau.

Apalagi kecenderungan perilaku LGBT ini semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. "Akibatnya sangat nyata. Para penderita HIV/AIDS juga jadi meningkat di Riau," ungkap Erisman.

Seperti diketahui, saat ini Provinsi Riau masuk 10 besar penderita HIV/AIDS di Indonesia dengan angka kumulatif sebesar 8.034 orang.

Jadi, kalau Gubri Syamsuar mengecam keras perilaku LGBT dan mengancam akan memberi sanksi bagi pegawai Pemprov Riau yang terbukti LGBT, lebih karena rasa tanggung jawab sebagai pemimpin dan kecintaan beliau kepada Negeri Riau ini.

"Pak Gubernur kan juga sering menyatakan bahwa sebagai pemimpin beliau tidak hanya bertanggung jawab kepada manusia, tapi juga kepada Allah SWT. Beliau juga tidak mau Riau ini diberi bencana oleh Allah SWT karena perilaku yang jelas-jelas menentang ajaran semua agama seperti LGBT ini," tegas Erisman lagi.

Sekedar informasi, sampai hari ini juga belum ada pegawai Pemprov Riau yang diberikan sanksi dipecat hanya semata-mata karena perilaku LGBT. 

"Jadi kalau belum apa-apa, Pak Gubernur sudah dikecam karena beliau menentang keras pelaku LGBT, saya kira juga berlebihan," ucapnya.

Untuk juga diketahui, Gubri Syamsuar juga berupaya bagaimana para pelaku LGBT ini bisa "sembuh" dari perilaku itu.

Misalnya, Gubri Syamsuar sudah ada pembicaraan dengan salah satu Perguruan Tinggi di Riau, melalui para psikolognya, para pelaku LGBT ini bisa diobati.

"Jadi Pak Gubernur juga mencarikan solusi agar para pelaku LGBT ini bisa berubah, bisa sembuh. Termasuk mengajak agar mau bertaubat, kembali ke agama, mendekatkan diri kepada Tuhan YME," ulas Erisman.

Erisman juga meyakini bahwa di Provinsi Riau, semua agama dan semua ormas yang ada, pasti menentang perilaku LGBT. Jadi tidak pada tempatnya, jika ada lembaga yang seolah ingin membela para pelaku seks menyimpang itu.

 

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook