PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sejak awal September penambahan kasus positif di Riau selalu berada di angka 100. Dalam dua bulan kasus positif mencapai 12.956 (5.819 September dan 7.137 Oktober). Padahal dari Maret-Agustus kasus positif berada pada angka 1.843. Namun memasuki November penambahan kasus positif di Bumi Lancang Kuning turun drastis. Per Ahad (1/11), penambahan pasien di Riau hanya 31 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini sebanyak 14.830 orang. Sementara pasien sembuh bertambah 171 orang.
"Total pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Riau sebanyak 11.333 orang, meninggal dunia bertambah dua orang sehingga total 338 orang," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19 yang sembuh di Riau dan angka penambahan pasien positif dapat ditekan. Maka secara otomatis persentase angka kesembuhan di Riau juga terus meningkat secara nasional.
"Mudah-mudahan tren kesembuhan pasien positif Covid-19 di Riau terus meningkat, sehingga persentase angka kesembuhan di Riau bisa meningkat," harapnya.
Meskipun angka kesembuhan terus meningkat, namun pihaknya tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena pasien positif Covid-19 juga masih ada ditemukan.
"Kami imbau masyarakat tidak lengah, hendaknya dapat terus menerapkan protokol kesehatan. Utamanya menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan," imbaunya.
Pulang Liburan, Periksakan Diri ke Puskesmas
Di tempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan H Asril SKM MKes mengatakan, pihaknya mengimbau masyarakat Pelalawan yang baru pulang dari daerah luar dalam rangka libur panjang dapat memeriksakan diri ke puskesmas atau ke rumah sakit terdekat sebelum beraktivitas kembali. Salah satunya melakukan rapid test sebagai screening awal mendeteksi virus corona setelah melancong dari luar Riau.
"Jadi, untuk mengantisipasi kembali terjadinya ledakan penularan Covid-19 di Negeri Seiya Sekata ini, maka kami imbau warga dapat melakukan rapid test atau swab test di puskesmas ataupun mandiri ke rumah sakit. Sehinga dapat diketahui kondisi kesehatan warga tersebut tidak tertular virus corona dari daerah luar dan tidak menjadi agen bagi keluarga dan warga lainnya. Kami juga meminta peran aktif RT dan RW untuk memberikan laporan kepada tim gugus tugas Covid-19 Pelalawan terkait warga mereka yang baru kembali dari luar Provinsi Riau untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Sehingga upaya ini dapat memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Pelalawan," bebernya.
Ditambahkan mantan Kabid P2PL Diskes Pelalawan ini bahwa, berdasarkan data yang dirangkum pihaknya, terjadi penambahan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak dua orang pada Ahad (1/11) kemarin. Kedua warga tersebut menjalani perawatan isolasi di rumah sakit (RS) swasta Kota Pekanbaru. Yakni HN (35) warga Kecamatan Pangkalankerinci dirawat di Eka Hospital. Dan KH (44) warga Kecamatan Bandar Seikijang dirawat di RS Syafira.
Selain terjadi penambahan dua kasus baru pasien positif terjangkit virus corona, ada enam pasien terkonfirmasi yang telah sembuh setelah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Seluruh pasien yang berdomisili di Kecamatan Pangkalan Kerinci tersebut yakni SA (51), SK (35), IY (35), RMC (41), IR (42), dan YD (50).
"Dengan penambahan kasus baru dan kesembuhan pasien, maka saat ini jumlah terkonfirmasi positif secara kumulatif di Negeri Amanah ini tercatat 859 orang. Rinciannya 650 orang sembuh, 8 pasien meninggal dunia dan 201 pasien masih dalam perawatan. Yakni 110 isolasi mandiri dam 91 pasien menjalani isolasi rumah sakit (RS)," tuturnya.
Lima Ratusan Masker Dibagikan
Selama tiga hari operasi pos check point di perbatasan Riau-Sumatera Barat (Sumbar), Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kampar telah membagikan lima ratusan masker kepada pengendara yang melintas di perbatasan. Hal ini disampaikan Juru Bicara Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kampar Dedy Sambudi pada Ahad (1/11) malam.
"Memang pengendara yang datang dari arah Sumbar tidak ada yang putar balik, namun ada lebih dari lima ratus masker kain dan masker kesehatan yang dibagikan kepada pengendara. Kebanyakan mereka tahu soal protokol kesehatan dan penggunaan masker, tapi kita tahu ini adalah permasalahan disiplin atau tidak disiplin. Jadi sifatnya kami mengingatkan kembali," sebut Dedy Sambudi.
Dedy menyebutkan, kehadiran posko check point sebenarnya lebih pada pembinaan terhadap protokol kesehatan. Maka, lanjutnya, fokus juga memang pendataan warga yang melintas dan mengukur suhu tubuh mereka. Hanya, menurut Dedy, ada belasan pengendara asal Sumbar yang bersuhu tubuh tinggi.
"Ada sebelas penumpang yang kami temukan bersuhu tubuh tinggi, tapi tidak ada indikasi Covid-19. Diagnosa petugas di posko check point, hanya demam biasa yang dipengaruhi perubahan suhu udara dan cuaca saat ini yang memang sedang masa puncak musim panas," kata Dedy. Namun tetap untuk antisipasi, para penumpang yang bersuhu tubuh tinggi tersebut mendapatkan perawatan. Mereka juga dibekali obat sebelum melanjutkan perjalanannya agar tetap dalam kondisi prima.
"Yang jelas, semua petugas sudah bekerja sesuai prosedur yang ada. Posko akan berakhir besok (hari ini, red) dan segera akan ditutup kembali," tutur Dedy.
Sedangkan di Kuansing, pemeriksaan kendaraan terus dilakukan. Termasuk penumpang. Jumlah penumpang yang diperiksa dalam satu hari mencapai 500 orang. Hal itu dibenarkan Kepala Pos Penjagaan Perbatasan Kuansing-Sumbar Drs Jevrian Apriady MSi kepada Riau Pos, Ahad (1/11). Ia menyebutkan, dari jumlah itu yang terbanyak diperiksa adalah penumpang bus.
"Dalam beberapa hari belakangan, ada 7 orang berstatus ASN yang terjaring. Meskipun sudah disampaikan imbauan, namun tetap ada yang membandel. Nah, jika mereka tak bisa tunjukan surat, kami suruh putar balik," kata Javrian.
Namun, saat petugas menanyakan surat izin dari pimpinan, mereka tidak bisa memperlihatkan. Sehingga, ASN yang dari Kuansing disuruh putar balik oleh petugas.
"Kemarin ada ASN yang mengurus surat-surat dan melihat anak yang lagi sakit di Sumbar. Selagi mereka bisa membuktikan, kami suruh lewat. Jika tidak ada, tak bisa lewat," kata Javrian.
Javrian menambahkan, penjagaan di pintu masuk Sumbar-Kuansing tersebut akan berakhir pada Senin (2/11) pagi. Dengan demikian, penjagaan di perbatasan akan dihentikan dengan upacara penutupan.
Sementara itu di perbatasan Riau-Jambi tercatat 225 kendaraan bermotor yang diperiksa. "Ini jumlah kendaraan yang masuk ke Riau dan menjalani check point," kata Sekretaris Satpol PP Indragiri Hilir (Inhil) Roni Pagta, Ahad (1/11) malam.
Sedangkan jumlah kendaraan yang keluar dari Provinsi Riau, dan menjalani chek point jauh lebih sedikit. Yakni, 29 kendaraan bermotor roda dua dan roda empat.
"Dari total itu hanya sembilan orang yang tidak menggunakan masker. Mereka kami minta langsung menggunakan masker sesuai protokol kesehatan Covid-19," jelasnya.
Melihat dari data tersebut, mantan Camat Kuala Indragiri ini mengaku bahwa kesadaran masyarakat terhadap kepatuhan menerapkan protokol kesehatan mulai membaik.
"Bahkan kami tidak sampai mengeluarkan surat teguran. Melainkan teguran secara lisan," imbuhnya.
Jalintim Masih Normal
Arus balik kendaraan para pemudik yang melintasi jalur lintas timur (jalintim) Kabupaten Pelalawan pascalibur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW, masih terpantau normal pada Ahad (1/11). Hal ini disampaikan Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko SIK melalui Kasatlantas Polres Pelalawan AKP Teguh Wiyono SH MH kepada Riau Pos, Ahad (1/11) di Pangkalankerinci. Dikatakannya Teguh, pihaknya memastikan volume kendaraan yang melintas di Jalan Lintas Provinsi di wilayah hukum Kabupaten Pelalawan tidak terjadi peningkatan yang signifikan atau masih berjalan normal seperti biasanya.
"Ya, meski daerah kita ini (Pelalawan, red) menjadi daerah perlintasan antar provinsi, namun kami pastikan tidak ada peningkatan yang signifikan volume kendaraan yang melintas di jalintim Pelalawan dalam puncak arus balik libur panjang dan cuti bersama. Dan ini terbukti aktivitas kendaraan masih lancar dan normal tanpa adanya antrean kendaraan. Apalagi Negeri Seiya Sekata ini tidak ada lokasi tujuan wisata seperti Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan provinsi lainnya. Sehingga kondisi Jalintim masih datar-datar saja atau tidak terjadi peningkatan volume aktivitas kendaraan yang melintas," terangnya.
Diungkapkan mantan Kasatlantas Polres Kepulauan Meranti ini bahwa, meski tidak terjadi peningkatan volume kendaraan di Jalintim, namun pihaknya masih tetap disiaga di lapangan memantau perkembangan arus balik. Di mana sejumlah personel telah disiagakan di sejumlah daerah perbatasan atau pintu keluar masuk daerah yang berjuluk Negeri Amanah ini. Seperti daerah perbatasan Pelalawan-Inhu, Pelalawan-Pekanbaru dan daerah perairan Pelalawan-Provinsi Kepri.
"Memang kendaraan dari daerah luar yang melintas tidak kami berhentikan. Tapi, jika ada kendaraan yang berhenti, maka seluruh penumpang dan pengemudinya akan kami minta untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19," paparnya.
Dijelaskan Teguh, sejak Senin (26/10) lalu hingga Ahad (1/11) ini, pihaknya telah menggelar pelaksanaan Operasi Zebra Lancang Kuning 2020. Di mana selain melakukan penegakan hukum berupa tilang dan teguran kepada para pengendara pelanggar lalu lintas, pihaknya juga melakukan sosialisasi protokol kesehatan. Seluruh pengendara yang terjaring dalam operasi tersebut, akan diberikan edukasi untuk memakai masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak fisik sebagai upaya mencegah penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Pelalawan.
Pengawasan Ekstra Ketat, Arus Balik Meningkat Tajam
Arus balik penghujung masa libur nasional Ahad (1/11), di pintu masuk pelabuhan domestik Tanjung Harapan Kabupaten Kepulauan Meranti meningkat berlipat ganda lebih besar dari sebelumnya.
Dampaknya, dalam percepatan penanganan Covid-19, petugas pengawasan gabungan harus kerja ekstra keras dari hari biasa. Terlebih untuk petugas pendataan identitas penumpang yang datang dari daerah terjangkit. Mereka yang terdiri dari jajaran Dinas Kesehatan dan Satpol PP daerah setempat.
"Pengawasan dilakukan kepada penumpang sejak turun dari kapal. Cek kepatuhan prokes (protokol kesehatan), seperti pakai masker, surat kesehatan, ukur suhu tubuh, hingga pendataan identitas. Hari ini (kemarin, red) jumlah kedatangan berlipat ganda dari hari-hari sebelumnya. Sempat kewalahan juga. Tapi alhamdulillah rampung, dan tak ada seorangpun dari mereka yang ditetapkan sebagai suspect," beber Kepala Bidang Linmas Satpol-PP Kepulauan Meranti, Masdiana kepada Riau Pos.
Secara detail, jumlah penumpang balik yang terdata oleh mereka, Sabtu (31/10) sebanyak 185 orang. Jumlah tersebut terdiri dari beberapa daerah; Batam, Tanjung Balai, Dumai, Bengkalis, dan Pekanbaru.
Sementara untuk Ahad (1/11) jumlah penumpang yang balik berkali lipat lebih besar dari sebelumnya, yakni 543 penumpang. Untuk itu ia meminta seluruh masyarakat Meranti terus menjalani pola hidup sehat patuh dengan prokes. Pakai masker, jaga jarak aman, dan tetap di rumah jika tidak ada kepentingan keluar. "Jika tidak, ya bertambah terus kasus Covid-19 ini," ujarnya.(sol/amn/end/yas/ind/rio/wir)
Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan