PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun ini dijadwalkan berakhir 5 Mei 2023. Hingga Senin (1/5), terdata baru 1.938 jemaah calon haji (JCH) Riau yang telah melakukan pelunasan Bipih. Masih banyak JCH yang belum melakukan pelunasan.
Dari data Kemenang Riau, ada 4.991 JCH Riau yang berhak melunasi Bipih tahun 2023. Berdasarkan Keppres Nomor 7 Tahun 2023 tentang BPIH Tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi, BPIH Embarkasi Batam ditetapkan sebesar Rp87.667.245,26 sementara Bipih sebesar Rp47.429.308,26. Seperti diketahui, bahwa JCH Riau masuk dalam Embarkasi Batam.
Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Riau Syahrudin menyebutkan, dari 1.938 JCH yang lunas, Pekanbaru yang terbanyak yakni 675 orang. Diikuti Indragiri Hilir 254 jemaah, Kampar 210 jemaah, Pelalawan 161 jemaah, Bengkalis 138 jemaah, Rokan Hulu 129 jemaah, Indragiri Hulu 102 jemaah, Rokan Hilir 67 jemaah, Kuansing 55 jemaah, Siak 54 jemaah, Kepulauan Meranti 48 jemaah, dan Dumai 45 jemaah.
“Jemaah yang belum agar segera melunasi. Jangan menunda lagi karena batas akhir hanya tinggal tiga hari lagi. Kami juga sedang mengebut verifikasi dokumen paspor jemaah dan perekaman visa biometrik. Semoga tidak ada kendala sampai waktu keberangkatan jemaah,” katanya.
Dia menambahkan akan ada perlakuan khusus bagi jemaah lanjut usia (lansia). Kemenag Riau mendata JCH lansia tahun 2023 mencapai 1.574 orang. “Kami membagi mereka di setiap regu maksimal tiga orang dan dalam setiap rombongan maksimal 16 orang. Di pesawat mereka duduk di depan supaya mudah mengontrolnya. Sedangkan di asrama haji antara, JCH lansia akan diinapkan di lantai dasar,” tambahnya.
Seperti diketahui, kelompok terbang (kloter) I musim haji tahun ini akan diberangkatkan pada 24 Mei 2023. JCH Pekanbaru masuk dalam Kloter I Riau dan dipastikan pertama kali yang akan mulai masuk asrama Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau pada 23 Mei mendatang.
Kepastian tersebut ditegaskan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemanag) Kota Pekanbaru Syahrul Mauludi, Senin (1/5). Namun, pihaknya masih terus memantau perkembangan perubahan jadwal dan penetapan kloter di tingkat pusat atau se-Indonesia.
“JCH Kota Pekanbaru in sya Allah Kloter I Riau. Kalau tidak ada perubahan jadwal dari pusat, maka masuk asrama pada 23 Mei 2023,” ujar Syahrul Mauludi.
Tahun ini JCH dari Kota Pekanbaru berjumlah 970 orang, di luar cadangan. Jumlah ini terdiri dari 45 orang JCH lanjut usia (lansia) dan sebanyak 925 JCH regular. Sedangkan JCH cadangan Kota Pekanbaru berjumlah 90 orang. Dengan demikian, total JCH Pekanbaru sebanyak 1.060 orang jemaah. Berdasarkan data sebelumnya, JCH Pekanbaru yang mundur ada 13 orang.
Untuk paspor JCH Pekanbaru yang biometrik dan sudah diserahkan ke bidang haji Kanwil Kemenag Riau berjumlah 541 orang plus tujuh jemaah mutasi masuk. Sedangkan JCH yang belum mengantarkan paspor sebanyak 325 orang.
Syahrul Mauludi juga mengimbau agar semua JCH Pekanbaru segera melakukan pelunasan Bipih 2023 M/1444 H. Setelah melakukan pelunasan segera melapor ke Seksi Haji Kantor Kemenag Kota Pekanbaru. “Sampai 28 April 2023, sudah 675 jemaah yang melapor sudah melunasinya. Batas akhir pelunasan 5 Mei mendatang ya,” tuturnya.
Minta Maskapai Ikut Ramah Lansia
Diberitakan sebelumnya, layanan angkutan udara jemaah haji 2023 sudah komplit. Garuda Indonesia menyusul Saudi Arabian Airlines menandatangani kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk angkutan haji. Kemenag meminta dua maskapai langganan transportasi haji itu untuk memberikan layanan ramah jemaah lansia.
Pesan tersebut disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief usai penandatangan kerja sama dengan Garuda Indonesia di Jakarta, pekan lalu. Di hadapan Dirut Garuda Irfan Setiaputra dia mengatakan, tahun ini sekitar 30 persen jemaah haji masuk kategori lanjut usia (lansia).
Hilman mengatakan sekitar sepertiga jemaah itu masuk kategori lansia karena usianya 65 tahun ke atas. Dia berharap maskapai Garuda maupun Saudi Arabian Airlines untuk melakukan penyesuaian layanan penerbangan. Sehingga bisa menciptakan kenyamanan, khususnya bagi para jemaah lansia.
Seperti diketahui penerbangan haji cukup panjang. Mencapai 9 jam lebih. Tantangan yang dihadapi setiap kali musim haji adalah, banyak jemaah yang sama sekali belum pernah naik pesawat terbang. Tantangan lainnya adalah jemaah dengan sejumlah penyakit bawaan.
Hilman mengatakan perlu ada layanan prioritas dari kedua maskapai kepada para jemaah lansia. Mulai dari saat jemaah berada di terminal, saat naik pesawat, selama penerbangan, sehingga mendarat. Layanan prioritas juga hingga jemaah keluar dari bandara. Termasuk juga untuk para disabilitas.
’’Layani mereka bagaikan melayani orang tua kita sendiri,’’ tuturnya saat itu.
Dalam penandatangan kerja sama itu, maskapai Garuda Indonesia bakal mengangkut 104.172 orang dari 287 kelompok terbang (kloter). Mereka berasal dari sembilan embarkasi. Di antaranya adalah Jakarta Pondok Gede, Solo, Medan, dan Aceh. Garuda bakal menyiapkan 14 armada pesawat yang terdiri dari Boeing 777 dan Airbus 300.
Sementara itu untuk maskapai Saudi Arabian Airlines bakal mengangkut 101.809 jemaah dari lima embarkasi. Yaitu Embarkasi Batam, Palembang, Jakarta Bekasi, Kertajati, dan Surabaya. Kemenag berharap maskapai Saudi Arabian Airlines terus meningkatkan kualitas pelayanannya. (das)
Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru