Lakukan Pergeseran Anggaran untuk Perbanyak Pasar Murah

Riau | Kamis, 02 Maret 2023 - 10:39 WIB

Lakukan Pergeseran Anggaran untuk Perbanyak Pasar Murah
Pedagang memperlihatkan cabai merah kepada pembeli di Pasar Cik Puan Pekanbaru, Rabu (1/3/2023). Menjelang memasuki Ramadan, harga sejumlah keperluan bahan pokok perlahan mengalami kenaikan. (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi Riau melalui dinas-dinas terkait akan tetap melaksanakan operasi pasar murah saat Ramadan tahun ini. Bahkan, lokasi pasar murah akan diperbanyak. Hal tersebut sebagai salah satu upaya menstabilkan harga dan menjaga stok bahan pokok saat Ramadan yang permintaannya cenderung naik.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Riau Taufiq OH mengatakan, pasar murah ini diutamakan untuk daerah yang inflasinya masih tinggi. “Saat Ramadan kami akan tetap melaksanakan operasi pasar murah. Untuk lokasinya akan lebih diperbanyak karena saat Ramadan tentunya permintaan bahan pokok akan meningkat,” ujarnya, Rabu (1/3).


Lebih lanjut dikatakannya, untuk memperbanyak volume pasar murah dan menjangkau banyak daerah di Riau maka, pihaknya juga akan melakukan pergeseran anggaran sehingga anggaran pelaksanaan pasar murah juga bertambah. “Kami akan lakukan pergeseran anggaran untuk menambah volume pelaksanaan pasar murah di Riau,” ujarnya.

Selain melakukan pasar murah, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya guna pemenuhan keperluan bahan pokok di Riau, seperti dengan dinas ketahanan pangan untuk keperluan beras dan juga dengan dinas peternakan untuk keperluan daging. “Kami juga akan koordinasi dengan dinas terkait untuk menjamin stok bahan pokok di Riau aman, terutama saat Ramadan dan jelang Idulfitri,” sebutnya.

Selain itu, demikian Taufiq, saat ini Pemerintah Provinsi Riau juga sudah melakukan kerja sama dengan daerah penghasil yakni Sumatera Barat. Karena selama ini Sumatera Barat terkenal dengan daerah penghasil beras, telur, sayuran, dan bahan pokok lainnya. “Jadi ada kerja sama juga yang dibuat dengan provinsi penghasil, tentunya juga agar stok bahan pokok di Riau aman,” katanya.

Untuk di dalam daerah, Pemerintah Provinsi Riau juga sudah menyiapkan anggaran bantuan subsidi untuk kendaraan pengangkutan bahan pokok. Subsidi diberikan kepada kendaraan pengangkutan bahan pokok karena saat ini harga bahan bakar minyak juga mengalami kenaikan. “Untuk bantuan sektor transportasi tersebut, Dinas Perhubungan yang melakukan pendataannya,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan di samping pengendalian inflasi yang tengah berjalan, pemerintah kota juga membahas bagaimana mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi menjelang hari besar keagamaan seperti Ramadan dan Idulfitri.

Untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru ini mengatakan, TPID Kota Pekanbaru yang diketuai Pj Wali Kota dan Ketua Harian Sekretaris Daerah sudah mempersiapkan beberapa skema.

“Kita sudah mempersiapkan beberapa skema untuk pengendalian keperluan bahan pokok ini. Pertama, bersama forkopimda kami memastikan bahwa distribusi itu tidak terjadi kesalahan. Artinya tidak ada praktik-praktik yang menyalahi aturan dalam distribusi,” terangnya.

Selain itu, TPID akan melakukan intervensi dalam bentuk subsidi transportasi terhadap komoditi yang mengalami fluktuasi, seperti cabai dan bawang merah, dan lainnya. Salah satunya dengan mengadakan pasar murah di empat titik dalam rangka memberikan alternatif kepada masyarakat sehingga harga keperluan bahan pokok itu bisa lebih stabil.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution menambahkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih mengupayakan untuk memberikan subsidi transportasi kepada pemilik angkutan barang.

Pemberian subsidi ini sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi daerah. Dengan subsidi transportasi yang diberikan, dapat membantu biaya transportasi pengangkutan bahan pangan dari daerah penghasil ke Kota Pekanbaru. Subsidi bisa menekankan biaya angkut dan diharapkan bisa menstabilkan harga bahan pangan. “Kami masih mengupayakan untuk pemberian subsidi transportasi bagi angkutan barang,” ujarnya.

Pemko Pekanbaru juga sudah meminta bantuan Pemerintah Provinsi Riau untuk bantuan subsidi transportasi angkutan barang. Awalnya subsidi transportasi ini bakal diakomodir oleh Pemko Pekanbaru.  Namun, angkutan barang dari daerah penghasil tidak hanya mengangkat bahan pokok ke Kota Pekanbaru dan juga menyuplai ke daerah lainnya.

“Sembako yang datang dari Sumbar itu kadang-kadang tidak semua dijual ke Pekanbaru, tapi juga ada dijual ke daerah lain sehingga kami bermohon ke Gubernur kalau bisa subsidi transportasi dari provinsi,” kata Indra Pomi.

Menurutnya, dari pengecekan di lapangan para angkutan sembako juga menyuplai ke daerah kabupaten tetangga seperti Pelalawan, Dumai, Rokan Hilir, dan Kepulauan Meranti. “Saya berharap subsidi transportasi ini bisa menggunakan anggaran dari pemerintah provinsi mengingat jumlah anggaran yang diperlukan cukup banyak. Apalagi sembako yang dibawa dari daerah penghasil juga dijual di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau,” tegasnya.

Harga Sembako di Kuansing Mulai Turun
Di Kuantan Singingi, hingga awal Maret, harga beberapa bahan pokok masih stabil. Bahkan, harga cabai yang sebelumnya dikeluhkan masyarakat sudah mulai turun. Seperti yang disampaikan Kadis Kopdagrin Kuansing, Mardansyah kepada Riau Pos, Rabu (1/3).

“Harga cabai sempat Rp60 ribu per kilogram. Hingga Rabu (1/3) pagi, harga cabai merah sudah Rp55 ribu per kilogram. Sedangkan cabai rawit dari harga Rp60 ribu per kilogram, sekarang sudah sudah turun menjadi Rp45 ribu per kilogram,” kata Mardansyah, Rabu (1/3).

Namun, Pemerintah Kabupaten Kuansing terus berupaya menekan harga sembako di Kuansing. Apalagi memasuki  Ramadan yang tinggal beberapa pekan lagi. “Intinya. Kami harus pastikan stok sembako di Kuansing cukup hingga Ramadan. Kenaikan bahan pokok ini terjadi karena stok kurang makanya kami selalu turun ke pasar-pasar dan kios di Kuansing,” kata Mardansyah.

Dalam rangka mengantisipasi kekurangan stok di Kuansing, Pemerintah Kabupaten Kuansing terus menggesa masyarakat dalam peningkatan perekonomian di bidang pertanian. “Kalau untuk beras, ada beberapa daerah yang sudah melakukan panen dua kali setahun. Ini selalu mendapat apresiasi dari Bupati. Nah, target ini yang dikejar Pemkab Kuansing,” kata Mardansyah.

Dalam upaya menstabilkan harga bahan pokok di Kuansing, Dinas Kopdagrin terus melakukan pengecekan stok di pasar sehingga ketika stok sudah mulai menipis akan dicarikan solusi. “Biasanya kami gandeng Bulog untuk mengadakan bazar dan pasar murah. Selama ini, kegiatan tersebut sangat membantu,” beber Mardansyah.(sol/ayi/yas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook