Kapal tersebut diberikan kepada Diskes Meranti untuk membantu masyarakat Kepulauan Meranti yang mengalami sakit. Terutama masyarakat yang tinggal di daerah pelosok yang jauh dari fasilitas kesehatan seperti poskesdes, puskesmas dan pustu.
Puskesmas keliling ini nantinya diharapkan dapat membantu masyarakat tersebut dengan pola jemput bola. Sehingga membantu penanganan kesehatan di daerah yang seluruhnya berpulau tersebut.
Ade mengaku bahwa saat kapal tersebut diberikan mengalami kerusakan. Setelah meminta bantuan pusat akhirnya puskesmas keliling tersebut bisa diperbaiki. Namun akhirnya kembali rusak dan sampai saat ini dibiarkan terbengkalai.
“Baru dua kali kapal tersebut hidup. Saat pertama datang dan saat uji coba. Setelah itu mengalami kerusakan sampai saat ini. Saat kapal itu datang saya belum di Dinas Kesehatan,” jelasnya.