Menurut Nuzum, setidaknya dua atau empat alat berat bisa diturunkan di kecamatan tersebut. Dua di bagian hulu di tiga desa dan dua di empat desa yang lain. Sehingga warga bisa keluar dari isolasi.
Dijelaskan Nuzum, pihaknya sudah ke Pemkab Kampar dan mereka menjawab itu kewenangan pemprov, karena jalan provinsi. Namun saat ke pemprov mereka menjawab kalau untuk bencana itu bisa ditangani provinsi.
“Saya merasa dioper-oper. Padahal ini kepentingan masyarakat. Saat ini yang paling penting adalah alat berat. Kami mohon, alat berat bisa diturunkan. Mau dari pemprov atau pemkab terserah, asalkan warga bisa dibantu,” ujarnya.
Sementara Pemprov Riau melalui Dinas Bina Marga Riau mengakui pemerintah tidak memiliki peralatan yang layak untuk membuka akses jalan di wilayah banjir dan longsor di Kamparkiri Hulu.
Namun demikian pemerintah tetap mengupayakan dengan meminta bantuan dari kontraktor yang masih bekerja di lapangan. Menurut Kepala Dinas Bina Marga Riau Syafril Tamun memang tidak semua titik longsor bisa diturunkan alat.