Usai Tragedi di Riau, Nomor Neno Warisman Langsung Diblokir

Riau | Senin, 01 Oktober 2018 - 13:14 WIB

Usai Tragedi di Riau, Nomor Neno Warisman Langsung Diblokir
DEKLARASI: Wakil ketua tim pemenang calon presiden pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Salahuddin Uno, Neno Warisman foto bersama Ketua Partai Aceh, Muzakir Manaf (dua kanan) dan Ketua DPD Partai Gerinda, TA Khlaid (kanan) sebelum deklarasi pemenangan pilpres di Banda Aceh, Ahad (30/9/2018). (JPG)

BANDA ACEH (RIAUPOS.CO) - Aktivis Perempuan asal Jakarta Tati Widoretno Warisman atau yang akrab disapa Neno Warisman, membakar semangat masyarakat Aceh dan komunitas relawan yang tergabung dalam Prabowosandi Aceh untuk Presiden dan Wakil Presiden RI, 2019- 2024.

Neno Warisman, yang datang bersama sejumlah tokoh aktifis nasional lainnya, seperti Dr Bahar serta Wakil Ketua Pemenangan Prabowosandi untuk Aceh Muzakir Manaf (Mualem) tampak hadir. Tak hanya itu, pengurus partai pendukung juga terlihat hadir dan memberikan orasi.

Baca Juga :Asta Cita Prabowo-Gibran Komitmen Hadirkan Kesetaraan Gender dan Disabilitas

Kehadiran Neno Warisman dalam rangka menyuarakan hal yang sama yaitu mendeklarasikan #2019gantipresiden, yang diselenggarakan di gedung Hj yusriah, Jalan Soekarno Hatta, Lampenerut, Darul imarah Aceh Besar, Ahad (30/9).

Dalam orasinya, Neno Warisman, menceritakan tinggal di negara kaya raya namun rakyatnya semakin miskin, pengangguran semakin meningkat, bahkan masih anak rakyat yang tinggal di rumah reyok yang hanya berukuran 2 x 2 meter. “Bayangkan kalau anaknya 4 orang mau tidur di mana. Mau makan sehari-hari saja sulit. Namun ini masih terjadi di Indonesia,” ujar Neno Warisman.

Dalam kesempatan itu, ia mengaku tidak  lagi memiliki handphone, karena nomor hp yang ia gunakan selama ini sudah diblokir. “Saya tidak ada lagi nomor handphone karena sudah diblokir saat pulang dari Riau. Begitulah tinggal di negara ini akibat rezimnya,” kata Neno.

Ia juga mengaku, sudah biasa mendapat perlakuan yang tidak baik di negerinya sendiri. Itupun tidak pernah membuat takut dan mundur semangat untuk memperjuangkan serta membela sebagai pemimpin Indonesia yang adil dan makmur. “Di mana letak pemimpin yang adil dan makmur sedangkan rakyatnya sering dibungkam untuk berdemokrasi dan berpendapat di depan umum,” katanya.

Wakil Ketua Timses Prabowosandi itu juga mengaku pernah difitnah antiNKRI. Perjuangan perlu kemauan, apa yang akan kita ingin capai. Dan cita-cita tidak akan terwujud tanpa perjuangan. Ia berharap, di Aceh suara untuk pemilihan Prabowosandi bisa mencapai 85 persen dengan titik suara di semua elemen masyarakat Aceh yang pro Prabowosandi.

“Kami mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk memenangkan Prabowosandi dan 2019 gantipresiden,” ungkapnya.(adi/mai/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook