Gubri-Bupati Resmikan PLTMG Koto Gasib

Riau | Kamis, 01 Agustus 2019 - 12:06 WIB

Gubri-Bupati Resmikan PLTMG Koto Gasib
MENINJAU: Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi didampingi Bupati Siak Drs H Alfedri MSi meninjau lokasi PLTMG Koto Gasib 25 MW yang baru diresmikan di Kecamatan Koto Gasib, Rabu (31/7/2019).

(RIAUPOS.CO) -- Gubernur Riau (Gubri) Drs Syamsuar MSi didampingi Bupati Siak Drs H Alfedri MSi meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Koto Gasib berkapasitas 25 MW, Rabu (31/7).

Beroperasinya PLTMG Koto Gasib sekaligus peresmian dua gardu induk  ditandai dengan penekanan tombol sirine dan peninjauan ke lokasi didampingi Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN Wiluyo Kusdwiharto dan tamu undangan lainnya.


Tahun 2018, PLTMG 25 MW direlokasi ke Kuala Gasib dengan nilai investasi pembangunan kurang lebih sebesar Rp50 miliar dan berubah nama menjadi PLTMG Koto Gasib 25 MW. PLTMG mulai beroperasi di bawah kendali PLN Unit Induk Sumatera Bagian Utara.

Bupati Siak Alfedri menyampaikan ucapan terima kasih  dengan pengoperasian PLTMG Koto Gasib 25 MW di Kabupaten Siak. Dikatakan bupati bahwa saat ini tidak ada lagi desa di Kabupaten Siak yang tidak teraliri listrik dengan rasio elektrifikasi mencapai 100 persen. Namun hanya beberapa dusun yang jauh belum terjangkau dari jaringan PLN seperti Dusun Lubuk Miam, Teluk Lanus dan sebagian Maredan berada di dalam perkebunan dan diharapkan dapat segera dialiri listrik.

Dengan adanya aliran listrik Kabupaten Siak menjadi terang benderang dan semoga ini berdampak positif terhadap penurunan kriminalitas, meningkatkan ekonomi masyarakat serta meningkatkan kepintaran pada masyarakat. “Dengan keberadaan listrik di Siak berdampak pada meningkatkan pendidikan dan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

Dirinya juga mengapresiasi kepada PLN dalam mendukung suplai listrik di kawasan proyek strategi nasional seperti Kawasan industri Tanjung Buton.

Alfedri menuturkan PLTMG semula direncanakan dibangun di Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Apit dengan kapasitas 25 MW.  Namun dalam perkembangannya gas yang diharapkan tidak mencukupi kebutuhan pembangkit hanya 1 MW.(zed)

 

Laporan Wiwik Widaningsih, Siak Sriindrapura









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook