PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Hari ini (1/7), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memperingati Hari Bhayangkara ke-74 secara serentak se-Indonesia. Termasuk di Provinsi Riau. Memperingati hari jadi tahun ini, Polri mengusung tema ‘Kamtibmas Kondusif, Masyarakat Makin Produktif’.
Pada momentum peringatan Hari Bhayangkara ke-74, Polda Riau beserta jajaran telah menggelar sejumlah rangkaian kegiatan bakti sosial sejak awal Juni lalu. Kegiatan itu di antaranya donor darah, membersihkan kampung dan tempat ibadah, serta penyerahan bantuan paket sembako bagi masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19.
Penyerahan paket sembako dilaksanakan oleh Polda Riau beserta jajaran, Jumat (26/6). Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi memimpin langsung kegiatan yang dipusatkan di depan Istana Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak. Setidaknya ada, 6.415 paket bantuan yang didistribusikan bagi masyarakat. Untuk di Siak, jenderal bintang dua itu menyalurkan 1.300 paket bantuan sosial yang ditujukan kepada masyarakat di wilayah kabupaten berjuluk Negeri Istana itu. Termasuk 1 unit hand tractor untuk kampung Sengkemang. Kegiatan ini diharapkan Kapolda agar setiap lapisan masyarakat saling bekerja sama untuk menyokong aspek produktivitas, apalagi di tengah pandemi virus corona.
Di samping itu, Polda Riau beserta jajaran turut memberikan santunan kepada purnawirawan dan pensiunan PNS Polri. Kemudian, memberikan layanan SIM Simpatik di masing-masing Satpas yang ada di Riau. Korps Bhayangkara Riau juga menggelar rapid test secara drive thru gratis untuk masyarakat di Bandar Seni Raja Ali Haji Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Lebih dari 300 masyarakat ikut memeriksaan diri mereka. Bagi masyarakat yang datang dengan kendaraan roda diberikan layanan servis gratis sembari menunggu keluarnya hasil rapid test. Lalu, selang beberapa hari puncak peringatan Hari Bhayangkara, Irjen Pol Agung beserta jajaran melakukan tabur bunga dan ziarahke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Dharma Pekanbaru.
Pada puncak pelaksanaan, jajaran Polda Riau menggelar upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-74, bertempat di Mako Satuan Brimob di KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru. Upacara dihadiri Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Gunernur Riau Syamsuar, Wakapolda Riau Brigjen Pol Tabana Bangun, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, serta sejumlah pejabat utama di lingkungan Polda Riau dan para tamu undangan.
Upacara peringatan kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Yang mana dilakukan lewat video conference atau virtual dipimpin Presiden RI Joko Widodo selaku inspektur upacara di Istana Negara. Dan dilanjutkan acara syukuran Hari Bhayangkara. Polda Riau di bawah kepimpinan Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi diketahui telah meluncurkan berbagai inovasi dalam menjaga Kamtibmas di Bumi Melayu. Salah satunya aplikasi Dashboard Lancang Kuning. Aplikasi yang digagas oleh Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi ini, memadukan sistem, sumber daya manusia (SDM) dan teknologi dengan menggunakan empat satelit yakni Terra, Aqua, Lapan serta Noaa.
Kemudian, sistem kerjanya memonitoring serta memberikan informasi akurat terhadap hot spot dan fire spot. Sehingga, secara bersama-sama bisa memobilisasi orang di lapangan, termasuk mobilisasi personel Polri yang terlihat di lokasi melalui nomor handphone serta mobilasisai peralatan dan sumber lainnya yang digunakan untuk keperluan pemadaman.
Tak hanya bisa memberikan informasi hot spot, Dashboard Lancang Kuning memberikan informasi hot spot secara nasional, arah angin, perkiraan cuaca, data perusahaan, siapa pemilik lahan. Lalu, lokasi sumber air seperti kanal maupun embung, sekolah, helipad, jumlah peralatan pemadaman, penegakan hukum karhulta dan lainnya. Sehingga aplikasi ini sebagai solusi penanganan karhutla secara terukur, terstruktur dan efisiensi di wilayah Provinsi Riau. Dan digunakan sacara nasional dengan nama belakangnya ditambah Nusantara menjadi Aplikasi Lancang Kuning Nusantara.
"Saya lihat di Polda Riau sangat bagus, memberikan sebuah contoh," ujar Presiden Joko Widodo mengapresiasikan inovasi dari Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi itu.
Apresiasi itu disampaikan Presiden saat memimpin rapat terbatas terkait antisipasi kebakaran hutan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/6) lalu. Bahkan orang nomor satu di Tanah Air itu, menginstruksikan setiap daerah rawan karhutla untuk memanfaatkan teknologi tersebut. Catatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per 30 Juni 2020 pada pukul 16.00 WIB, hot spot di Riau tercatat nihil. Pada sehari sebelumnya, ditemukan kebakaran lahan di Kabupaten Pelalawan. Namun, kebakaran itu berhasil dipadamkan, salah satunya andil aplikasi Dashboard Lancang Kuning.
Tidak hanya melakukan pencegahan, pihak kepolisian juga melakukan penegakan hukum terhadap pelaku pembakar lahan. Saat ini, Polda Riau dan jajaran telah menangani 51 perkara dengan menetapkan 58 tersangka perorangan. "Penanganan (karhutla) tahun ini dapat kita tangani dengan baik berkat kerja sama kita semua," ujar Kapolda, pekan lalu.
“Penanganan tahun ini juga sebagai evaluasi kita bersama guna mencegah apa yang kemungkinan terjadi pada masa yang akan datang. Dashboard Lancang Kuning sangat berguna bagi kita semua untuk selalu mengetahui di mana saja titik api yang ada di Provinsi Riau,” sambungnya.
Masih dalam upaya mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Polda Riau dan jajaran juga telah mengungkap sejumlah kasus kriminalitas. Yang paling menonjol adalah pengungkapan kasus narkoba. Kapolda Riau sendiri memberikan atensi khusus pada kasus yang termasuk extraordinary crime atau kejahatan luar biasa itu.
Dikatakan mantan Deputi Siber BIN, letak geografis Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia telah menjadikan Riau sebagai pintu masuk dan daerah tujuan penyebaran narkoba. Selain itu, Riau juga menjadi daerah transit untuk menuju provinsi lainnya yang ada di Indonesia. "Setiap pelaku kriminal yang ditangkap dan dilakukan pemeriksaan urine, ternyata lebih dari 90 persen para pelaku kejahatan tersebut positif mengandung amphetamin atau mengomsumsi narkoba," imbuh Alumni Akpol 1988.
Atas kondisi itu, Kapolda Riau mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama memberantas narkoba. "Mari kita bekerja sama untuk memberantas narkoba untuk kemajuan Riau," kata jenderal bintang dua itu.
Setiap pengungkapan kasus kriminal menonjol, termasuk narkoba, yang dilakukan Polda Riau, Kapolda selalu menyempatkan hadir memimpin ekspose pengungkapan ke media. Ekspose dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP).
"Saya berharap pengungkapan ini diketahui seluruh masyarakat Riau. Seluruh elemen harus bekerja sama untuk memusnahkan narkotika," sebut Kapolda dalam suatu kesempatan.
Masih soal tindak pidana narkotika. Kapolda Riau juga menginisiasi adanya call center layanan online dan pengaduan narkoba. Layanan ini, sebagai sarana menampung dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberantas peredaran narkoba. Call center yang disediakan melayani 24 jam penuh untuk masyarakat yang ingin melapor atau mengadukan, memberikan informasi penting perihal peredaran gelap narkotika di wilayah Provinsi Riau.
Selain tindak pidana narkotika, Polda Riau bertekad mencegah aksi pencurian minyak bumi mentah (illegal tapping) milik negara termasuk yang diproses oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan kasus lain di seputar migas. Bahkan dirinya, menargetkan zero ilegal tapping.
"Kita akan ungkap kasus ini. Saya ingin Provinsi Riau zero illegal tapping," janji Kapolda.
Tak hanya dari segi penegakan hukum, Polda Riau beserta jajaran melakukan pencegahan dan penanganan dalam rangka memutus penyebaran Covid-19. Polda Riau menjadi garda terdepan dalam kampanye pencegahan, kepedulian dan kemanusiaan akibat pandemi Covid-19. Begitu juga yang dilakukan Polda Riau dan jajaran.
Berbagai upaya pencegahan dan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 begitu masif dilakukan di semua tingkatan. Tak hanya itu, Polda Riau juga melakukan kebijakan kemanusiaan dengan memberikan bantuan secara langsung, salah satunya dengan menyalurkan bantuan bagi warga terdampak Covid-19.
Selain itu, bersama institusi TNI dan pemerintah daerah di Polda Riau, jajaran Polda juga aktif dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona. Seperti, menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19, dan penyemprotan disinfektan. Upaya ini sudah dilakukan sebelum dan saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah di Provinsi Riau. Selain itu, Polda Riau juga melakukan penegakan hukum terhadap warga yang melanggar aturan terkait PSBB. Langkah konkret dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 itu juga tetap dilaksanakan saat penerapan new normal atau tatanan kehidupan baru.
Meski belum sepenuhnya berakhir, namun upaya yang dilakukan bersama institusi TNI dan Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Riau, telah mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Tentu saja hal itu tak lepas dari dukungan dan kedisiplinan masyarakat. Seperti yang diungkapkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis saat mengunjungi Kota Pekanbaru pada pekan kedua bulan Juni 2020 ini. Saat itu, keduanya meninjau pemberlakuan new normal dan evaluasi penanganan Covid-19, dan karhutla di Provinsi Riau.
"Agar dipertahankan penyebaran yang sangat minim di Pekanbaru, Riau," ungkap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, kepada Gubernur Riau, Syamsuar dan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus usai meninjau salah satu pasar tradisional di Kota Pekanbaru.
Bahkan Panglima menyampaikan, bahwa penyebaran Covid-19 di Pekanbaru khususnya, semakin menurun. Berkisar di antara angka 0.3. "Saya lihat masyarakat semuanya sudah mematuhi protokol kesehatan. Mudah-mudahan pakai masker bukan karena kita datang ke sini. Angka R-nya di bawah 0,3," ungkap Panglima TNI.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Idham Aziz tetap mengimbau agar anggota TNI-Polri dapat membantu pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19 "Dengan begitu, saya yakin Riau akan terbebas dari Covid-19 selama pemerintah daerahnya serta TNI-Polri saling bersinergi dalam menangani kasus ini," ujar Kapolri saat itu.
Selain itu, di tengah pendemi Covid-19 ini, Polda menginisiasi Program Jaga Kampung. Program itu bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi permasalahan sosial lainnya di tingkat desa/kelurahan di Provinsi Riau. Hal ini, untuk menghadapi permasalahan mendasar dan permasalahan sosial lainnya, perlu upaya secara menyeluruh dan berkelanjutan, dengan memberdayakan potensi masyarakat, agar produksi pangan dan produktivitas masyarakat di bidang lainnya semakin meningkat. Dengan upaya itu diharapkan dapat mengantisipasi dampak kekurangan pangan dan dampak sosial.
Untuk memberdayakan potensi masyarakat itu, perlu dilakukan dengan melibatkan peran serta dari perangkat pemerintah di tingkat desa/kelurahan, yang dikenal dengan 3 Pilar. Yaitu, kepala desa/lurah, bhabinkamtibmas dan babinsa.
"Kami gerakan semua yang ada di kampung ini menjadi kampung yang kuat. Kita tidak kuat jika perut kosong," ujar Kapolda Riau kala pencanangan Program Jaga Kampung di Kampung Sengkamang, Kecamatan Koto Gasib, Siak, Jumat (26/6) petang.
Sementara, Kabid Humas Polda Riau menyampaikan, terhadap tindak pidana penyalahgunaan narkoba, Polda Riau dan jajaran menangani 897 kasus dengan jumlah tersangka 1.298 orang. Kasus ini, kata dia, merupakan penungkapan yang dilakukan terhitung awal Januari hingga Juni 2020. Dalam kasus itu, lanjut Sunarto, pihaknya turut menyita barang bukti berbagai jenis narkotika, di antaranya 203 kilogram (kg) sabu, daun ganja kering 144 kg, pil ekastasi 70.734 butir dan Happy Five (H-5) dengan 9.938 butir.
"Untuk tahun 2019 lalu, Polda Riau dan jajaran menangani 1.850 kasus dengan jumlah tersangka 2.541 orang. Sementara barang bukti yang disita dan telah dimusnahkan berupa sabu-sabu seberat 367,1 kg, daun ganja kering 181,6 kg, pil ekastasi 186.646 butir dan H-5 dengan 28.145 butir," papar Sunarto.
Kemudian kasus kabakaran hutan dan lahan (karhutla), Polda Riau dan jajaran menangani sebanyak 74 laporan polisi (LP) dengan menjerat 81 tersangka luasan area terbakar 1.687,342 hektare sepanjang tahun 2019. Perkara ini, ditangani Ditreskrimsus Polda Riau dan 12 Polres /ta. Untuk, Ditreskrimsus menangani tiga perkara, dua di antaranya perkara kebakaran lahan di area PT SSS (Sumber Sawit Sejahtera) dan PT TI (Tesso Indah) dengan menetapkap lima orang tersangka. Terhadap seluruh perkara itu, telah diserahkan ke jaksa penunut umum (JPU) atau tahap II.
"Tahun ini, kami menangani 51 kasus, satu di antaranya kebakaran di lahan PT DSI dengan luasan lahan terbakar 242,1 hektare. Selain itu sudah ditetapkan 58 orang tersangka perorangan. Yang mana empat perkara masih sidik, enam perkara tahap I, dan tahap II sebanyak 41 kasus," imbuh mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).(rir/adv)