PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun ini kembali memberikan bantuan keuangan (Bankeu) khusus bagi pemerintah 12 kabupaten/kota di Riau. Bankeu tersebut bersumber pada APBD Riau tahun 2022.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) Riau Indra SE mengatakan, Bankeu khusus tersebut diberikan kepada pemerintah kabupaten/kota dengan total Rp185.514.000.000 yang diperuntukan untuk lima pembiayaan kegiatan.
"Bankeu khusus tersebut untuk pembiayaan gaji guru bantu, bantuan keuangan ke kecamatan, bantuan rumah layak huni, pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi di Kuantan Singingi dan bantuan pembiayaan kegiatan MTQ di Rokan Hilir," katanya.
Dipaparkan Indra, khusus untuk gaji guru bantu, Kabupaten Kampar tahun ini yang paling banyak mendapatkan Bankeu khusus tersebut yakni senilai Rp15.312.000.000. Di mana total guru bantu di Kampar sebanyak 638 orang.
‘’Bankeu khusus tersebut disesuaikan dengan jumlah guru bantu yang ada di kabupaten/kota. Tahun ini Kampar yang terbanyak yakni mencapai Rp15,312 miliar lebih," ujarnya.
Kabupaten selanjutnya yang mendapatkan Bankeu khusus terbanyak yakni Kuantan Singingi mencapai Rp12.192.000.000 yang diperuntukan bagi 508 orang guru bantu. Kemudian Kabupaten Indragiri Hilir sebesar Rp10.128.000.000 yang diperuntukan bagi 422 orang guru bantu.
‘’Kemudian Rokan Hulu Rp9.120.000.000 untuk 380 guru bantu. Indragiri Hulu Rp8.376.000.000 untuk 349 guru bantu. Kota Dumai Rp7.296.000.000 untuk 304 guru bantu. Kota Pekanbaru Rp7.152 000.000 untuk 298 guru bantu,” paparnya.
Untuk Kabupaten Bengkalis mendapatkan Bankeu sebesar Rp6.936.000.000 yang diperuntukan bagi 289 orang guru bantu. Kabupaten Pelalawan Rp5.640.000.000 untuk 235 orang guru bantu. Kabupaten Siak Rp4.512.000.000 untuk 188 orang guru bantu. Kabupaten Rokan Hilir Rp2.520.000.000 untuk 105 guru bantu dan Kepulauan Meranti Rp1.560.000.000 untuk 65 guru bantu.
"Alokasi Bankeu khsusus tersebut untuk selama 12 bulan. Dimana masing-masing guru mendapatkan Rp2 juta setiap bulannya. Total Bankeu gaji guru bantu sebesar Rp90.744.000.000,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Riau Dr Kamsol mengatakan, saat ini pihaknya sedang berusaha untuk menaikkan gaji guru bantu tersebut. Pasalnya sudah lama gaji guru bantu tersebut tidak mengalami kenaikan.
Gubernur Riau Syamsuar juga sudah memberikan sinyal untuk menaikkan gaji guru bantu Dikdas tersebut. Namun sebelum hal tersebut dilakukan, perlu dilakukan verifikasi data terlebih dahulu.
"Karena ada guru bantu Didkas di dua kabupaten yang bertambah, padahal kami tidak ada menambah. Untuk menjadi guru bantuk Dikdas tersebut diseleksi terlebih dahulu dan kemudian di SK kan, karena itu perlu diverifikasi lagi," katanya.
Dijelaskan Kamsol, untuk penggajia guru bantu Dikdas tersebut, Pemprov Riau sifatnya memberikan bantuan keuangan kepada pemerintah kabupaten/kota.
"Saat ini kami sudah selesai melakukan verifikasi secara faktual di lapangan. Hasilnya memang ada pengurangan karena ada guru yang lulus seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Jadi untuk kenaikan gaji tersebut tinggal dianggarkan saja, kemungkinan di APBD P 2022,” katanya.(sol)