MERANTI TUNGGU WATER BOMBING

Bau Asap Sudah ke Tengah Kota Dumai

Riau | Minggu, 01 Maret 2020 - 10:44 WIB

DUMAI (RIAUPOS.CO) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih berlangsung di Riau, khususnya di Dumai dan Kepulauan Meranti. Bahkan, di Dumai karhutla yang terjadi di Keluharan Teluk Makmur, Kelurahan Mundam, dan Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Dumai Selatan masih membara hingga Sabtu (29/2). Tak hanya itu, bau asap pun sudah mulai merebak ke tengah Kota Dumai.

Kebakaran di Jalan Datuk Manan Masuk Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai sudah mencapai 10 hektare. Sementara di Mundam sekitar 2 hektare. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) angin bergerak dari timur laut ke barat daya. Artinya asap akan bergerak ke arah wilayah Dumai Timur dan Dumai Kota. “Di sekitar kantor BPBD yang berada di Jalan Putri Tujuh sudah terasa udara dihirup bercampur asap,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Kota Dumai Afri Lagan, Sabtu (29/2).


Afri menambahkan selain di Teluk Makmur, tim juga sedang memadamkan karhutla di Kelurahan Mundam dengan lahan yang terbakar sekitar dua hektare dan Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Dumai Selatan sekitar satu hektare. Tim pemadam karhutla terdiri dari BPBD Kota Dumai dengan kekuatan lima  personel, Koramil 02 Bukit Kapur 10 personel, Polres Dumai dan Polsek Medang Kampai serta Bhabinkamtibmas 25 personel. Selain itu ada dari MPA, PT Wilmar, dan Manggala Agni.

Pria yang akrab disapa Lagan itu menyebutkan Tim Satgas Karhutla Kota Dumai masih berusaha maksimal untuk melakukan pemadaman di beberapa titik api. “Semua lahan yang terbakar merupakan lahan gambut. Jadi memang cukup sulit melakukan pemadaman, ditambah lagi angin kencang dan cuaca panas,” tuturnya. Bagaimana dengan jarak pandang? ‘’Masih 8 kilometer, itu artinya masih normal,” tambahnya.

Namun, dirinya meminta pihak kelurahan, kecamatan dan dinas kesehatan untuk melakukan langkah pencegahan terhadap potensi ISPA yang akan muncul di masyarakat. “Kami juga meminta masyarakat Kota Dumai agar memperbanyak doa agar hujan turun dan Tim Satgas Karhutla Kota Dumai diberi kekuatan dan kesehatan dalam upaya pemadaman karhutla,” jelasnya.

Hingga saat ini, luas lahan terbakar di Dumai mencapai 45,55 hektare. Api tersebar di beberapa kecamatan. Yang paling parah terjadi di Kecamatan Sungai Sembilan dengan luas lahan terbakar mencapai 21,5 hektare. Kebakaran di Kecamatan Sungai Sembilan menyebar di Kelurahan Bangsal Aceh 6 hektare, Kelurahan Lubuk Gaung 15 hektare, dan Kelurahan Tanjung Penyebal 0,5 hektare. Di Kecamatan Medang Kampai kebakaran seluas 16 hektare terjadi di Kelurahan Teluk Makmur 13 hektare dan Kelurahan Guntung 3 hektare.

Selain itu, kebakaran lahan juga terjadi di Kecamatan Dumai Barat, di mana lahan yang terbakar seluas 3,25 hektare dengan rincian di Kelurahan Purnama 2 hektare dan Kelurahan Bagan Keladi 1,25 hektare. Kecamatan Dumai Timur kebakaran seluas 1,55 hektare dengan rincian di Kelurahan Teluk Binjai 0,25 hektare, Kelurahan Tanjung Palas 1 hektare, dan Kelurahan Bukit Batrem 0,3 hektare.

Kebakaran lahan juga terjadi di Kecamatan Dumai Selatan seluas 3,25 hektare dengan rincian di Kelurahan Bukit Datuk 1,5 hektare, Kelurahan Bukit Timah 0,75 hektare, dan Kelurahan Mekar Sari 1 hektare.

Meranti Tunggu Water Bombing

Sementara itu, titik api di Desa Telesung, Desa Tanjung Kedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir, dan Desa Mengkikip, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti hingga Sabtu (29/2) siang, juga belum padam. Padahal upaya penanggulangan telah berlangsung lama, seperti di Desa Telesung dan Tanjung Kedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir yang coba dipadamkan sejak Ahad (24/2) lalu.

Tim Satgas Karhutla Meranti ini bertambah kekuatannya. Setidaknya saat ini terdapat 231 orang yang tersebar di tiga desa terkait. “Upaya pemadaman masih berlangsung hingga hari ini (kemarin, red) oleh 231 orang personel yang tersebar di tiga desa,” ujar Kasi Karhutla dan Kecelakaan BPBD Kepulauan Meranti Ekaliptus, kemarin.

Tim Satgas Karhutla Meranti diperkuat oleh 16 personel dari BPBD dan 15 Satpol PP Kabupaten Kepulauan Meranti. Selain dari Pemda Meranti, juga terdapat 25 orang jajaran Polres, 23 orang jajaran Polsek, 15 orang dari LHK, 60 orang jajaran Polda, 47 masyarakat setempat, serta 30 orang dari MPA.

Selain mereka, Kapolres Meranti AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK, dan Danramil 02 Tebingtinggi Mayor Inf Irwan juga tak henti ikut melibatkan diri dalam upaya penanggulangan tersebut. Dari data Citra Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) kemarin, dari tiga desa, saat ini status titik api terbanyak berada di Desa Telesung, Desa Tanjung Kedabu, dan Kecamatan Rangsang Pesisir. Jumlahnya tujuh titik level convidence di atas 50 persen.(hsb/wir)

 

 

 
Menyikapi kondisi itu, BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti telah mengusulkan water boombing kepada Pemerintah Provinsi Riau. Usulan dan permohonan tersebut dilayangkan Rabu (26/2) kemarin, namun hingga saat ini belum ada tanggapan.(hsb/wir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook