Dia pun mengaku kaget mendengar 57 rekor baru yang terpecahkan pada multievent empat tahunan ini. Padahal, pelaksanaan kegiatan di tengah pandemi.
"Ini berarti kesiapan dari masing-masing kontingen, atlet dan pelatih luar biasa mempersiapkan diri dengan dibuktikan 57 rekor yang dipecahkan selama PON ini," katanya.
Selain itu, PON dinilai Amali memberikan dampak luar biasa terhadap perekonomian masyarakat Papua, terutama di klaster pelaksanaan PON seperti Kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.
"Itu luar biasa pertumbuhannya bagus, data dari Bank Indonesia luar biasa menggeliatnya ekonomi yang ada di Papua ini," ujarnya.
Amali juga memuji penerapan protokol kesehatan yang sudah baik meskipun ada beberapa atlet yang positif Covid-19."Tetapi saya mendapatkan informasi, sore tadi sudah banyak yang sembuh dan kita berharap sampai dengan akhir bisa tetap sehat karena banyak yang tidak bergejala. Jadi empat sukses itu, sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi dan prokes yang dilakukan dengan disiplin," tuturnya.
Dengan adanya kesuksesan tersebut, lanjutnya, memupus kekhawatiran dan ketakutan orang-orang selama ini bahkan meragukan penyelenggaraan PON XX di Papua tidak sukses.
"Kita buktikan, apa yang sudah menjadi tagline dari PON XX Papua ini, Torang Bisa dibuktikan masyarakat Papua. Masyarakat Papua bisa, masyarakat Papua mampu dan masyarakat Papua membuktikan PON ini sukses," jelasnya.
Amali pun menyampaikan apresiasi terhadap masyarakat Papua yang ikut menyukseskan gelaran acara PON XX.
"Terima kasih kepada masyarakat Papua yang telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan PON XX 2021 ini dan tentu bagi kita semua, serta kita tempatkan PON ini sebagai ajang untuk mendapatkan talenta-talenta atau bibit-bibit yang akan kita dorong ke tingkat internasional," jelasnya.
Soal pemecahan rekor, atlet Jawa Timur (Jatim) cukup dominan. Di cabang olahraga (cabor) selam saja, ada empat rekor yang dipecahkan. Empat rekor yang pecah itu berasal dari nomor 400 meter surface putri, 50 meter apnea putra, serta 50 meter surface putra dan putri.
"Tentu senang bisa memecahkan rekor. Apalagi, awalnya saya sempat pesimistis," kata Vania Elvira, peselam yang memecahkan rekor di nomor 400 meter surface putri.
Dari renang, ada empat rekor PON yang dipecahkan. Yakni, nomor 200 meter gaya bebas putri, 100 meter gaya punggung putri, 4 x 100 meter gaya bebas putri, dan 800 meter gaya bebas putri. Pelatih renang Jatim Chusaini Matlek berbangga atas prestasi para atletnya tersebut.
"Alhamdulillah, semua target tidak ada yang lepas," ujar Chusaini.
Dari atletik, Jatim juga mencatatkan rekor. Yakni, atlet lompat tinggi Teuku Tegar yang bisa "terbang" setinggi 5,15 meter. Tegar memecahkan rekor PON atas nama Nunung Jayadi (DKI Jakarta) dengan tinggi 5,10 meter pada PON XV/2000.
Sebetulnya Tegar masih berpeluang memecahkan rekor nasional 5,30 meter. Tapi, saat bertanding, kondisinya tidak ideal. "Pergelangan kaki kiri saya ini agak memar. Mungkin karena sudah terlalu banyak melakukan lompatan," kata Tegar. "Yang penting, saya bisa mempersembahkan emas," tambahnya.
Pecah rekor terakhir dicatatkan Sri Mayasari dari atletik di Mimika Sport Complex. Atlet Sumatera Selatan itu juara di nomor 400 meter putri dengan catatan waktu 53,32 detik. Yang lebih istimewa, dia menorehkan rekor itu di usianya yang ke-37.
Berbagai rekor baru di PON XX/2021 tersebut diapresiasi betul oleh Menpora Zainudin Amali. "Ini luar biasa semangat dari para atlet. Karena di tengah situasi pandemi masih saja ada pemecahan rekor," kata Amali. "Saya juga kaget. Saya pikir melaksanakan kegiatan di tengah-tengah pandemi, tidak ada rekor yang terpecahkan," tambahnya.
Politikus Partai Golkar itu menganggap torehan tersebut sebagai bukti kesuksesan penyelenggaraan PON XX/2021.
"Banyak yang takut dan ragu apakah PON ini bisa dilaksanakan atau tidak? Kami semua sudah buktikan dengan capaian ini," ucap Amali. (gus/c7/dra/jpg/ted)