BUNTUT DALAM KUNJUNGANNYA TRANSIT KE AS

Cina Sebut Wapres Taiwan Biang Onar

Internasional | Selasa, 15 Agustus 2023 - 12:20 WIB

Cina Sebut Wapres Taiwan Biang Onar
Taiwan William Lai (kiri) disambut Wakil Menteri Luar Negeri Paraguay Raul Silvero saat mendarat di Bandara Internasional Silvio Pettirossi di Luque, Paraguay, Senin (14/8/2023). (NORBERTO DUARTE/AFP)

BAGIKAN



BACA JUGA


WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) - KETEGANGAN Cina dengan Taiwan belum mereda. Terbaru, Wakil Presiden Taiwan William Lai mengabaikan ancaman Cina. Dalam lawatannya ke Paraguay, ternyata Lai transit di Amerika Serikat (AS). Padahal, langkah itu bakal memicu kegeraman pemerintah Cina.

Dalam pidatonya di hadapan penduduk Taiwan yang berada di New York, AS, Lai menegaskan bahwa keberlangsungan Taiwan dalam jangka panjang harus diperhatikan oleh komunitas internasional. ’’Saat Taiwan aman, dunia aman. Dan saat ada perdamaian di Selat Taiwan, akan ada perdamaian dunia,’’ ujar Lai, seperti dikutip Reuters.


’’Tak peduli seberapa besar ancaman otoritarianisme terhadap Taiwan, kami tidak takut atau gentar. Kami akan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan kebebasan,’’ tambah kandidat terkuat presiden Taiwan selanjutnya itu.

Rencananya, politikus 63 tahun itu menghadiri pelantikan Presiden Paraguay Santiago Pena hari ini, Selasa (15/8). Paraguay menjadi satu di antara 13 negara yang mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Banyak negara merapat ke Tiongkok karena dirasa lebih menguntungkan secara ekonomi dibanding dengan Taiwan.

Cina sangat tidak menyukai Lai. Terlebih, alumnus Harvard University itu menggambarkan dirinya sebagai pekerja praktis untuk kemerdekaan Taiwan. Bagi Cina, sikap itu adalah garis merah. Sebab, mereka sudah menegaskan bahwa Taiwan adalah salah satu wilayahnya. Bahkan, Cina bakal menggunakan kekuatan militer jika diperlukan untuk mengambil kembali Taipei.

Dalam pidatonya, Lai berjanji akan menjaga perdamaian dan status quo. Dia juga bersedia untuk berbicara dengan Cina dan mengupayakan perdamaian serta stabilitas, sesuai kebijakan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Namun, pada saat yang sama, Lai juga menyatakan akan melindungi kedaulatan Taiwan.

’’Hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka dan bahwa Republik Cina (nama resmi Taiwan, red) dan Republik Rakyat Cina tidak saling tunduk,’’ tegas politikus Partai Progresif Demokratik (DPP) tersebut.

Komentar Lai itu keluar hanya beberapa saat setelah Kementerian Luar Negeri Cina mengutuk kunjungannya. Mereka menyebut Lai sebagai biang onar. Beijing juga menentang interaksi resmi antara pemerintah AS dan Taiwan serta separatis kemerdekaan Taiwan dengan AS. Cina menyebut tokoh-tokoh Taiwan yang tidak pro-Beijing sebagai separatis kemerdekaan. Bagi Tiongkok, Taiwan adalah bagian dari negaranya.

Di sisi lain, Taiwan dan AS sama-sama mengatakan bahwa kunjungan Lai adalah rutinitas. Lai juga akan kembali singgah di San Francisco dalam perjalanan pulang Rabu (16/8). Lai terakhir transit di AS pada Januari 2022. Perjalanan itu disebut transit karena AS tidak punya hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan.

Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, Beijing telah meningkatkan tekanan ekonomi, diplomatik, dan militer terhadap Taiwan. Terutama setelah pemilihan Presiden Tsai Ing-wen pada 2016. Tsai kembali menang pada 2020. Di bawah konstitusi Taiwan, Tsai tidak dapat mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga. Karena itulah Lai yang maju.

Pemilihan presiden Taiwan akan berlangsung pada Januari 2024. Suksesi itu akan berdampak besar bagi hubungan internasional negara tersebut. Terlebih, ketegangan politik antara Cina, AS, dan Taiwan kian memanas. Meski tak memiliki hubungan diplomatik, AS cenderung berada di pihak Taiwan. Jika nanti Beijing merealisasikan ancamannya untuk menyerang Taipei, sangat mungkin Washington akan memberikan bantuan ke Taiwan.(sha/hud/esi)

Laporan JPG, Washington DC

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook