PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Riau kembali menambah lima medali dalam lanjutan PON XX Papua, Senin (4/10). Yakni dua emas dan tiga perak. Dua emas berasal dari panahan dan senam. Sementara tiga perak berasal dari senam, anggar, dan taekwondo. Total Riau telah mengumpulkan 20 medali yang terdiri dari 7 emas, 8 perak dan 5 perunggu dan berada di posisi ketujuh klasemen sementara.
Emas pertama kemarin disumbangkan atlet panahan Yogi Pratama di kelas compound putra. Pelatih Panahan Riau Muslim mengatakan, Yogi meraih emas dengan menyisihkan pesaingnya Deki Adika Hastian (Jawa Barat) yang meraih perak dan I Komang Gde Krishnanda Putera Kusuma (Bali) meraih perunggu.
“Alhamdulillah Yogi Pratama dapat emas. Di partai final ia mengalahkan atlet panahan Jawa Barat,” ujar Muslim.
Ia mengungkapkan, medali emas ini merupakan medali pertama yang diraih panahan untuk kontingen Riau pada PON XX Papua. “Kita masih berharap perolehan medali dari di nomor lainnya,” harapnya.
Dijelaskannya, untuk cabor panahan masih ada atlet Riau yang akan bertanding di nomor nasional (standard bow) perorangan putra, dan nomor nasional beregu putra.
“Mudah-mudahan nanti anak-anak bisa turun maksimal dan tentunya bisa tambah pundi-pundi medali,” ungkapnya.
Ditambahkannya, cabang olahraga panahan Riau menurunkan 4 atlet putra pada PON XX ini. Satu di nomor compound dan tiga di nomor standard bow.
Medali emas tidak hanya dari panahan, tapi juga cabor senam. Emas Riau kali ini disumbangkan Muhammad Tri Syahputra dari nomor palang tunggal putra. Sementara medali perak dipersembahkan Agung Suci Tantio Akbar dari nomor palang sejajar. Total dari cabor senam Riau berhasil mengemas 3 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu.
Pelatih Senam Riau Ahmad Markos mengaku bangga atas pencapaian yang diraih anak-anak asuhnya. Torehan 3 medali emas 3 perak dan 2 perunggu sangat luar biasa, karena salah satu pesenam andalannya Muhammad Aprizal dalam kondisi kurang fit. “Alhamdulillah, anak-anak tetap bisa maksimal tampil di PON XX di Papua ini,” ujar Markos, pelatih senam berlisensi internasional tersebut.
Dari hari pertama, kata Markos, saat di nomor beregu putra, M Afrizal yang dalam kondisi masih cedera mampu tampil maksimal dan mempersembahkan medali emas bersama rekan-rekannya. “Jadi hasil ini sangat spesial, dan kami persembahkan buat Bumi Lancang Kuning,” katanya.
Dirinya pun bersyukur pada penampilan terakhir di PON, M Tri Saputra, yang merupakan putra kandungnya berhasil menjadi tulang punggung Riau mendulang medali. “Saya selaku pelatih dan orang tua sangat berharap Muhammad Tri Saputra bisa menjadi penerus sebagai pelatih. Hal itu sudah mulai dirintisnya,” ungkapnya.
Adapun tiga emas Riau di cabor senam berasal dari nomor beregu putra (M Afrizal, Agung Suci Tantio Akbar, M Tri Saputra, dan Ibra Elbani). Emas berikutnya dari M Afrizal (all around), dan M Tri Saputra (palang tunggal).
Sementara medali perak ditorehkan M Tri Saputra (all around), M Afrizal (ring) dan Agung Suci Tantio Akbar (palang sejajar). Selanjutnya untuk medali perunggu ditorehkan beregu putri (Puja Sri Syahfitri, Gariella Meta Winarto, Maharani Tsani Budianto, Ratisa Angina Putri), dan M Tri Saputra (kuda pelana).
Dari cabang tae kwon do Riau berhasil meraih perak melalui Bella Oktafianti di nomor gyorugi-heavy 73 Kg putri. Di partai final, Bella gagal mengatasi atlet Sumbar, Delva. Bella kalah dengan skor 12-23. Medali perak Riau lainnya datang dari nomor anggar floret individual putri melalui Nurul Aini. Di partai final dia kalah dari atlet Jawa Barat, Leoda Lundy Winona.
Hingga saat ini DKI Jakarta masih berada di puncak klasemen sementara perolehan medali. DKI mengumpulkan 94 medali yang terdiri dari 38 emas, 25 perak, dan 31 perunggu. Di posisi kedua, tuan rumah Papua dengan 31 emas, 15 perak, dan 34 perunggu. Di tempat ketiga Jawa Barat dengan 29 emas, 26 perak, dan 35 perunggu.(dof)