JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Solusi bagi penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) harus disiapkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI).
Permintaan itu disampaikan Ketua DPR Bambang Soesatyo. Dia menyebut, stabilitas rupiah merupakan hal penting bagi perekonomian sehingga harus ada upaya serius untuk menjaganya.
“Mendorong Kemenkeu dan Bank Indonesia untuk berkomitmen dalam menyiapkan solusi dan langkah-langkah mitigasi agar pergerakan kurs dapat kembali normal serta lebih cermat mengawasi berbagai aspek yang memengaruhi, mengingat stabilitas nilai tukar menjadi suatu hal yang penting,” katamnya, sebagaimana diberitakan JPNN.com.
Kurs USD pada perdagangan Jumat (29/9/2018) sempat menembus angka Rp14.000. Dikataan Bamsoet, sapaan akrabnya, faktor eksternal memang dominan dalam menggerus kurs rupiah.Adapun perang dagang AS melawan Cina dan hambatan perdagangan di India dan Uni Eropa membuat rupiah makin tertekan. Di samping itu, saat ini ada kenaikan harga minyak dunia.
Dia menyebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebaiknya memberikan insentif untuk mendongkrak ekspor.
“Guna mendapatkan surplus perdagangan dan mengurangi neraca keseimbangan primer negatif,”sebutnya.
Tak hanya itu, penting juga untuk menggaet investasi agar masuk di Indonesia. Dia lantas meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk melakukan hubungan kerja sama bilateral dan multilateral dengan negara-negara maju.
“Sekaligus mengundang para pengusaha untuk dapat menanamkan modalnya di Indonesia, guna meningkatkan investasi,” tutupnya.(ara)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama