PILPRES 2024

Deklarasi tanpa PKS dan Demokrat

Politik | Minggu, 03 September 2023 - 08:55 WIB

Deklarasi tanpa PKS dan Demokrat
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama istri masing-masing melambaikan tangan usai deklarasi bacapres dan bacawapres, di Surabaya, Sabtu (2/9/2023). (TWITTER DPP PKB)

Sementara itu, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mengatakan, terkait calon-calon yang sudah mendeklarasikan diri, tidak pernah ada pembicaraan dengan PBNU. Tidak ada sama sekali. Termasuk pasangan calon Anies-Muhaimin yang kemarin mendeklarasikan diri di Surabaya.

’’Bahkan, Ketum PBNU tidak tahu sama sekali. Bisa dibilang jalan sendiri,’’ terangnya di kantor PBNU. Dia menuturkan, siapa pun calon presiden dan cawapresnya yang ingin merebut suara nahdliyin harus membuat program dan narasi yang baik.


Sufyanto: Pemilih NU Bukan Pemilih Anies

Peneliti utama The Republic Institute Sufyanto mengibaratkan koalisi Nasdem-PKB sebagai pasangan yang jatuh hati pada pandangan sesaat. Sebab, Nasdem dan PKB telah bergabung dalam koalisi yang berbeda. Nasdem berada di naungan KPP, sedangkan PKB masih berada di bawah bendera KKIR.

Menurut dia, Nasdem mungkin telah menganalisis bahwa Anies memiliki kelemahan di Jatim dan Jateng yang menjadi basis massa NU. Dengan menggandeng Muhaimin, Nasdem berharap kelemahan itu bisa ditutupi.

Masalahnya, lanjut dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) itu, pemilih NU bukan pemilih Anies. Apalagi, pemilih NU bukan sepenuhnya pemilih PKB. Salah satu indikatornya, PKB bukan parpol pemenang pemilu di Jatim. Selain itu, hubungan pemimpin struktural NU terkesan tidak begitu harmonis dengan Muhaimin dan PKB.

’’Problem-problem itu tentu menjadi tantangan tersendiri,’’ katanya. Jika salah mengelola, lanjut Sufyanto, pasangan Anies-Muhaimin justru bisa kehilangan suara yang sangat besar.

Namun, dia juga menyebut bahwa Nasdem bisa saja mendapat keuntungan dari coat-tail effect atau efek ekor jas dengan mengusung Anies sebagai capres. Sebaliknya, PKB tidak akan mendapat limpahan suara dari pilpres.

The Republic Institute juga mengadakan survei untuk melihat dampak dari konflik internal KPP. Sufyanto menyebut, isu pengkhianatan yang diembuskan Demokrat bisa berdampak kurang baik bagi Anies. Para pemilih Anies yang tersebar di Jabar, DKI, dan Sumatera bisa saja berpikir ulang untuk mendukung Anies. ’’Karena rata-rata mereka pemilih rasional dan terdidik,’’ terangnya. Apalagi, beredar surat tulisan tangan Anies yang sempat meminang AHY sebagai bacawapres.

Sufyanto juga mengatakan, potensi golput di kalangan milenial bisa semakin tinggi. Sebab, konflik internal KPP bisa mengganggu kampanye pemilu menggembirakan yang selama ini digaungkan. ’’Ketika kalangan milenial menilai terjadi saling telikung dalam proses pendeklarasian Anies-Muhaimin, kampanye pemilu menggembirakan menjadi tidak efektif lagi untuk menarik milenial,’’ jelasnya.

Ditinggal PKB, Prabowo Dapat DukunganTambahan Partai Gelora
Dipastikan tidak bergandengan lagi dengan PKB dalam koalisi, Prabowo Subianto memperoleh dukungan tambahan dari partai lain. Kemarin (2/9) Partai Gelora mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai calon presiden.

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menuturkan, Prabowo merupakan man of the moment. ”Ini momentum Prabowo,” katanya.

Dia membeberkan sejumlah alasan mengapa Partai Gelora memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai presiden 2024–2029. Dua di antaranya adalah alasan geopolitik serta kepentingan nasional.

Pemilu 2024, kata Anis, merupakan momentum untuk menjaga kepentingan nasional dan momentum geopolitik yang bertemu dalam satu kebutuhan yang sama. Selain itu, sosok Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan sosok pemimpin yang tidak hanya bisa mengonsolidasi elite nasional dan menjaga kepentingan nasional Indonesia. ”Tetapi juga bisa mewujudkan Indonesia menjadi negara superpower baru menuju Indonesia Emas 2045,” kata dia.

Prabowo menyambut dukungan Partai Gelora tersebut dengan ucapan terima kasih. ”Terima kasih Saudara masih mau berjuang bersama saya,” kata ketua umum Partai Gerindra itu. Dia menegaskan, sejarah akan mencatat siapa yang berjuang di jalan yang benar.

Menteri pertahanan itu menuturkan, rakyat Indonesia mendambakan pemimpin-pemimpin yang baik. Dia juga mengakui sampai saat ini masih mampu mengingat materi-materi militer. Baik sebagai seorang prajurit TNI maupun Menhan. ”Saya terus belajar, profesi saya diutamakan pertahanan keamanan, soal militer perang, Prabowo Subianto masih bisa ngajarlah,” candanya.

Prabowo juga berkomitmen untuk terus belajar tentang ilmu politik. Politik yang dimaksudnya adalah politik yang dijalankan untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat.

Dengan dukungan Partai Gelora itu, amunisi Prabowo untuk maju sebagai calon presiden tidak hanya berasal dari partai parlemen. Seperti diketahui, Prabowo untuk sementara disokong tiga partai parlemen. Yaitu, Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Sementara itu, dukungan partai nonparlemen sebelumnya disampaikan PBB. Rencananya, dukungan PBB itu dideklarasikan di Surabaya hari ini (3/9).

Komunitas Difabel Apresiasi Ganjar

Menjelang purnatugas sebagai gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerima kunjungan puluhan penyandang disabilitas yang tergabung dalam Komunitas Sahabat Difabel Semarang kemarin (2/9). Mereka memberikan persembahan terakhir dan salam perpisahan sebelum Ganjar purnatugas sebagai gubernur. Mereka juga berterima kasih karena selama 10 tahun memimpin, Ganjar telah menciptakan inklusivitas di Jawa Tengah.

’’Hari ini kami menghadiri perpisahan bersama Pak Ganjar karena selama 10 tahun ini kami memang bermitra dengan Pemprov Jawa Tengah,’’ kata Noviana Dibyantari, pendiri Komunitas Sahabat Difabel dan Rumah Difabel Semarang.

Dia menjelaskan, selama ini Ganjar selalu memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas dalam perencanaan dan penetapan kebijakan di Jawa Tengah. Ganjar memberi ruang untuk terlibat dalam musrenbang, mulai tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi.

’’Dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan penetapan kebijakan, kami juga dilibatkan,’’ ucapnya. Menurut dia, sudah mulai terlihat bahwa penyandang disabilitas bukan charity concept, tetapi persamaan hak asasi manusia. ’’Kesetaraan dan inklusivitas itu selalu didengungkan Pak Ganjar, di mana pun beliau menyampaikan kebijakan-kebijakannya,’’ terangnya.

Sementara itu, Ganjar mengatakan, perkenalan dengan para penyandang disabilitas sudah berlangsung cukup lama. Pertemuan yang dilakukan juga cukup intens. Bahkan, dia mengaku belajar banyak dari komunitas difabel untuk membangun inklusivitas.

Ganjar paham bahwa apa yang dilakukan selama ini belum sempurna. Namun, sejauh ini, semua pihak sudah bersama-sama menapaki perubahan. Semua makin tahu arti inklusif. ’’Apa sih yang diharapkan, hanya satu kok. Kesetaraan,’’ tuturnya.

Dia melanjutkan, Pemprov Jawa Tengah senang karena penyandang disabilitas sering terlibat dalam penyusunan RAPBD. Dalam forum-forum musrenbang, mereka juga selalu hadir. ’’Jadi, kita belajar dari mereka,’’ ungkapnya.

Seperti diketahui, Ganjar bakal melepas jabatannya sebagai gubernur pada 5 September. Sebagai gantinya, pemerintah akan menunjuk Inspektur Utama Setjen DPR Nana Sudjana sebagai penjabat (Pj) gubernur Jawa Tengah.(wan/c7/fal/jpg/muh)


Laporan JPG, Surabaya









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook