PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ratusan masyarakat memadati areal VIP Lancang Kuning Bandara SSK II, Rabu (13/3) pagi. Ada yang berasal dari kader partai, simpul pendukung, relawan emak-emak hingga masyarakat biasa. Semuanya tergabung menjadi satu. Berdiri di tengah terik matahari pagi di luar pintu VIP Lancang Kuning. Hanya untuk menunggu satu orang, yakni calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto yang dijadwalkan mendarat pukul 9.30 WIB.
Bahkan beberapa pendukung ada yang sambil menunggangi kuda datang ke sana. Jumlahnya ada empat orang. Waktu terus berjalan. Panitia silih berganti masuk ke luar ruangan VIP Lancang Kuning. Hingga ada kabar pesawat yang ditumpangi Prabowo sudah mendarat. Masyarakat yang hadir tampak antusias mendengar kabar itu. Semua yang berada di luar ruangan merapatkan barisan.
Yang ditunggu akhirnya tiba. Dengan mengenakan tanjak khas Melayu, Prabowo keluar didampingi sejumlah petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Sontak kehadiran mantan Danjen Kopassus itu membuat pendukungnya histeris. Ada yang mencoba mendekati hanya untuk sekadar bersalaman. Ada juga yang ingin berswafoto bersama Ketum Gerindra itu.
Dengan pengawalan ketat, Prabowo berhasil menembus kerumunan masyarakat yang sedari pagi menunggu kedatangannya. Ia kemudian masuk ke mobil yang telah menunggu. Di perjalanan menuju tempat pertemuan dengan masyarakat, Prabowo sempat muncul di atas sunroof mobil yang ditumpangi. Bahkan menjelang masuk GOR Gelanggang Remaja, dirinya menyalami masyarakat yang sudah hadir dari atas mobil.
Di Gelanggang Remaja, ribuan masyarakat sudah tumpah ruah menanti kehadiran Prabowo. Jumlahnya diperkirakan mendekati 10 ribu orang. Perhitungan itu dilihat dari kapasitas GOR yang bisa menampung tujuh ribu orang. Sedangkan massa yang hadir sampai ke luar gelanggang. Sesampainya di dalam, ia langsung memberikan kata sambutan kepada masyarakat Riau pendukung Prabowo-Sandi.
Mengawali pidatonya, Prabowo menyatakan dia sudah tidak muda lagi. Saat ini umurnya sudah memasuki 68 tahun. Pernah tebersit di umur yang sudah senja itu untuk istirahat. Namun ia merasa tidak rela melihat kondisi masyarakat yang ada saat ini.
“Saya tidak rela pemimpin-pemimpin kita diobrak-abrik. Saya tidak rela umat Islam dipecah belah. Saya tidak rela ulama kita dikejar-kejar. Saya tidak rela kepala desa dan pemimpin kita ditakuti. Saya tidak rela demokrasi jadi ucapan belaka. Saya tidak rela kekayaan kita diambil ke luar negeri. Karena itu saya berjuang terus,” ucap Prabowo disambut teriakan pendukung.
Ia mengucapkan terima kasih atas sambutan masyarakat Riau yang luar biasa. Hal itulah yang membuat dia mendapatkan energi baru meski sudah tidak lagi muda. Ia merasa lebih muda 15 tahun ketika melihat antusiasme masyarakat bertemu dengannya.
