Penantang Jokowi Masih Gelap

Politik | Selasa, 10 Juli 2018 - 12:19 WIB

Penantang Jokowi Masih Gelap
Joko Widodo.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sebulan lagi pendaftaran bakal calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) dibuka. Namun, hingga kini baru nama Joko Widodo (Jokowi) yang terus berkibar. Parpol-parpol yang tidak bergabung dalam koalisi pendukung Jokowi tak kunjung menyepakati sosok yang akan diusung.

Bahkan, nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang disebut-sebut sebagai calon penantang kuat Jokowi ternyata belum pasti. Sebab, sejumlah parpol masih memunculkan figur lain.
Baca Juga :Anies Janji Tetapkan Kiai Kholil Bangkalan Jadi Pahlawan Nasional di Hadapan Puluhan Ribu Jamaah NU

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Sohibul Iman menilai penentuan figur capres-cawapres bisa muncul pada saat-saat akhir masa pendaftaran. Sebab, sejumlah partai di luar pendukung Jokowi masih hilir mudik melakukan komunikasi. Dia lantas menyebut petinggi Partai Demokrat yang masih melakukan pendekatan ke Prabowo. Namun, dia menyebut komunikasi serupa tidak hanya dengan Partai Gerindra.

”Sebelum dengan Gerindra sudah ke PKS dulu. Kami sering komunikasi, gak perlu gembar gembor. Kan sudah seperti saudara,” kata Sohibul di kantor DPP PKS, Senin (9/7).

Menurut Sohibul, siapa pun capres-cawapres yang dimunculkan, merupakan proses positif. Nantinya, rakyat bisa memiliki lebih banyak pilihan. ”Alternatif apapun sangat bagus. Karena kalau Pak Jokowi saat ini nilainya 7, kami ingin cari yang nilai 8,” kata Sohibul.

Dia menyebut, komunikasi Partai Demokrat saat ini tentu menambah alternatif figur capres-cawapres dalam koalisi PKS dengan Gerindra. Dengan jumlah partai yang lebih banyak, tentunya ada aspirasi yang tidak tertampung. Sohibul menilai perlu dibuka kembali potensi poros ketiga demi mengakomodasi para figur dalam pilpres.

”Menurut kami, tahap pertama kita munculkan empat orang. Ada poros Gerindra-PKS, ada poros PAN, Demokrat dan PKB. Jika salah satu kalah, bergabung kembali. Saya kira itu formula yang bisa membuat happy,” kata Sohibul.

Dia juga angkat bicara terkait peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pilpres. Menurut dia, perjuangan PKS bersama koalisi dalam memenangkan Anies di pilgub DKI membutuhkan usaha luar biasa. Posisi Anies saat ini, menurut Sohibul, sama dengan pejabat pemerintah pusat. ”DKI I (Gubernur, red) itu sama dengan RI 3, bahkan RI 2 (wakil presiden, red),” kata Sohibul. Karena itu, jika Anies harus diterjunkan pada kontestasi nasional, tentu hitung-hitungannya masih spekulatif.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook