JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Di pemilihan presiden (Pilpres) 2019 nanti, partai politik pendukung Joko Widodo (Jokowi) tampaknya tak mungkin terus bersama. Sebab, mungkin saja tahun depan mereka satu-persatu berubah haluan.
Menurut Menteri Dalam Negeri (Mengari) Tjahjo Kumolo, di Pilpres 2019 nanti akan ada tiga pasangan calon yang berebut kursi menjadi orang nomor satu di Indonesia tersebut.
"Saya sebagai Mendagri mencermati paling banyak akan muncul besok ada tiga pasang calon. Apakah koalisi bersama dengan Pak Jokowi ini solid ? Belum tentu," katanya saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (26/8/2017).
Kemungkinan, terangnya, tidak akan solidnya partai koalisi, karena mereka juga ingin menjadi presiden ataupun wakil presiden.
"Karena koalisinya ini semua juga berebut siapa yang akan diposisikan sebagai wapres Pak Jokowi," tuturnya.
Karena itu, imbuhnya, pada 2019 nanti konstelasi politik masih terus cair. Kemungkinan akan ada perubahan dukungan terhadap Jokowi.
"Masih cair (peta koalisi) sangat cair sekali," tandas politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Pada 2017 ini sudah ada partai yang menyatakan dukungannya ke Jokowi, mereka adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Golkar, dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Sementara Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hingga sekarang, calon terkuat yang digadang-gadang melawan Jokowi adalah Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. (cr2)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama