JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pertemuan tertutup dengan elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kabarnya sudah dilakukan oleh petahana calon presiden Joko Widodo (Jokowi).
Isu yang beredar, manuver itu merupakan langkah kubu Jokowi untuk memisahkan PKS dari mitra setianya Partai Gerindra. Terkait itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah angkat bicara.
Dia menegaskan, manuver yang dilakukan kadernya itu tak bertujuan untuk memecah koalisi PKS-Gerindra. Dia pun memastikan pendapat itu salah besar.
"Kelompok dan golongan yang menyebut pertemuan, silaturahmi Pak Jokowi dengan PKS, dengan PA 212 sebagai upaya memecah belah, justru mereka yang ingin memecah belah bangsa," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Diterangkannya, sebagai kepala pemerintahan, Jokowi memang berkewajiban untuk menjaga persatuan bangsa. Ditekankannya, seharusnya pertemuan Jokowi dengan PA 212 dan elite PKS dimaknai sebagai upaya menjaga persatuan nasional.
"Bukan justru sebaliknya. Apalagi dianggap sebagai kepentingan elektoral," cetusnya.
Namun, diakuinya, dirinya tidak mengetahui secara pasti apa saja yang menjadi poin bahasan dalam pertemuan itu. Dia meminta semua pihak untuk menyadari bahwa Jokowi tidak memiliki masalah dengan kelompok manapun sehingga bisa menjalin silaturahmi dengan baik. (aim)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama