WANTI-WANTI MASYARAKAT

Radikalisme Agama Berbahaya, Ini Alasannya Menurut Ketum PPP

Politik | Jumat, 25 Agustus 2017 - 19:03 WIB

Radikalisme Agama Berbahaya, Ini Alasannya Menurut Ketum PPP
Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -Bahaya radikalisme agama menjadi sorotan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy. Terkait itu, dia mewanti-wanti agar masyarakat terhindar dari jerat radikalisme.

Sebab, kata pria yang akrab disapa Romi itu, mereka menggunakan surga sebagai alasan untuk melakukan tindakan radikal.

Baca Juga :Prabowo Dapat Dukungan Sejumlah Kader PPP

"Karena iming-imingnya adalah surga. Padahal, semua orang yang beragama tentu merindukan surga," katanya melalui pesan singkat yang diterima JawaPos.com, Jumat (25/8/2017).

Romi menerangkan, pemahaman bahwa agamanya sendiri adalah yang paling benar, berdampak sangat mengerikan.

"Sebab, semua orang bisa melakukan kekerasan atas nama agama," tuturnya.

Sejatinya, kata dia lagi, radikalisme ada di semua agama. Misalnya, dalam agama Hindu ada kelompok radikal Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), yang menyerang pertemuan ibadah Minggu di Karnataka, India pada 3 Maret 2012.

Pada 2014, mereka melakukan pemaksaan kepada ratusan penganut Kristen dan Islam di Agra untuk pindah ke agama Hindu. Kemudian, ada juga kelompok Kristen Radikal Amerika Serikat Timothy Veigh yang melakukan pengeboman di Oklahoma City pada 19 April 1995.

Bom yang terdiri dari 2300 kilogram bahan peledak itu menewaskan 168 orang. Demikian pula dengan gerakan Yahudi radikal, yang melakukan penyerangan terhadap warga Palestina, dengan dalih untuk kepentingan Israel.

"Jutaan warga Palestina terusir dari tanah airnya dan korban tewas tak terhingga sejak Zionis melakukan teror sejak 1948," terangnya.

Lantas, ada pula radikalisme Buddha yang dipimpin oleh Biksu Aishin Wirathu. Mereka memutilasi 20 juta pelajar muslim.

"Mereka juga membuat ribuan kaum Rohingya terusir dari Myanmar dan melakukan eksodus," tutupnya. (dna)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook