JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tudingan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal Polri, TNI hiingga BIN yang bersikap tidak netral dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 ditanggapi Presiden Joko Widodo.
Jokowi, sapaan akrabnya, mengaku sudah memerintahkan jajaran TNI, Polri dan BIN untuk bersikap netral pada pilkada yang berlangsung serentak di 171 daerah.
"Netralitas TNI, Polri, BIN itu adalah bersifat mutlak dalam penyelenggaraan pemilu maupun pilkada. Saya tegaskan untuk disampaikan ke jajaran yang ada di Polri TNI dan BIN," ujarnya saat ditemui awak media di sela-sela di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (25/6/2018).
Diakui mantan gubernur DKI Jakarta itu, dirinya sudah mewanti-wanti Kepala BIN Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menjaga netralitas anak buah.
Mantan walikota Surakarta itu pun menegaskan, ada ketentuan yang mengatur hukuman atas pelanggaran dalam pesta demokrasi, termasuk bagi anggota TNI, Polri maupun BIN.
Dia menegaskan, jika ada pihak yang menemukan keberpihakan aparat, dipersilakan untuk melapor ke Bawaslu. Bahkan, Jokowi mengajak semua pihak ikut mengawasi jajaran BIN, TNI, ataupun Polri.
“Jadi, tidak usah ditanyakan lagi. Kami juga mengajak masyarakat untuk mengawasi. Mari kami sama-sama mengawasi," tuntasnya. (fat)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama