LDII Susun Masukan untuk Capres-Cawapres

Politik | Jumat, 24 Agustus 2018 - 10:30 WIB

LDII Susun Masukan  untuk Capres-Cawapres
KONFERENSI PERS: Para pengurus DPP LDII ketika menggelar konferensi pers jelang Rakernas LDII di Kantor DPP LDII di Jakarta, Rabu (22/8/2018). (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bersiap menjalankan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 10-11 Oktober mendatang di Jakarta. Ketua Panitia Pengarah Rakernas LDII Prasetyo Sunaryo menjelaskan, dalam forum tersebut bakal membahas masukan-masukan untuk Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Indonesia.

Prasetyo mengatakan ada delapan bidang yang bakal dibahas dalam rakernas LDII nantinya. Kedelapan bidang itu adalah dakwah, wawasan kebangsaan, pendidikan dan cendekia, energi terbarukan dan konservasi energi, kesehatan dan pemanafatan obat herbal, pertanian dan lingkungan hidup, ekonomi syariah, serta teknologi.

Baca Juga :Jimly Asshiddiqie Ungkap Mafia Peradilan Gelar Rakernas Setahun Sekali

“Hasil pembahasan di delapan klaster atau bidang tersebut bakal menjadi masukan bagi capres-cawapres,” katanya di kantor DPP LDII di Jakarta, Rabu (22/8). Dia berharap hasil kajian dari LDII tersebut menjadi salah satu program Capres dan Cawapres yang terpilih dalam Pilpres 2019 nanti.

Dia mencontohkan di internal LDII sendiri sudah mengembangkan sejumlah gerakan karya. Seperti upaya mendukung energi terbarukan melalui penggunaan energi matahari di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur.

Kemudian LDII juga mengembangkan tenaga listrik mikrohidro 250 watt di perkebunan the Jamus, Ngawi, Jawa Timur. “Listrik digunakan untuk penerangan jalan di perkampungan di sekitar kebun teh,” jelasnya.

Terkait pilihan politik LDII, Prasetyo menjelaskan belum menentukan sikap. Mereka nantinya masih melihat jargon kampanye dari masing-masing pasangan capres-cawapres. Dimana yang paling banyak kecocokan terhadap gerakan LDII selama ini, maka mereka akan condong ke calon tersebut.(sat/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook