JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Partai Gerindra belum memutuskan langkah politiknya ke depan. Apakah menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin atau memilih oposisi. Namun, kalau pun masuk ke pemerintahan, Gerindra akan menawarkan konsep dibandingkan minta jatah menteri.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan sudah menyiapkan konsep program-program apabila nantinya ditawari bergabung ke pemerintahan. Sehingga ada nilai tawar yang diajukan. “Ya kalau ke dalam (kaolisi pemerintah) itu tidak langsung bagi-bagi kursi tetapi dengan tukar menukar konsep,” ujar Dasco kepada wartawan, Sabtu (20/7).
Anggota Komisi III DPR ini mengatakan apabila konsep yang ditawarkan Partai Gerindra diterima. Barulah Gerindra memberikan nama kadernya untuk bisa membantu Jokowi dan juga Ma’ruf Amin dalam mengelola pemerintahan selama lima tahun ke depan.
“Kalau konsep kita diterima (pemerintah), artinya kan baru ketahuan berapa jumlah orang yang diperlukan untuk menjalankan konsep tersebut,” katanya.
Namun demikian, Dasco mengatakan bekerja sama dengan pemerintah juga tidak harus masuk ke dalam koalisi. Apabila nantinya Prabowo Subianto memutuskan oposisi. Maka Gerindra akan mengawasi jalannya pemerintahan. Memberikan kritik-kritik yang membangun. “Kalau pun di luar ya dengan kritik membangun,” ungkapnya.
Dasco menjelaskan konsep yang ditawarkan yang berkaitan dengan kemandirian dalam hal pangan, dan ketahanan energi. Sehingga bergabung ke pemerintah dengan menawarkan konsep-konsep di lima tahun yang akan datang. “Konsep konsep itu kan baru ditawarkan. Nanti kalau diterima atau enggak kan mesti diskusi lebih lanjut,” pungkasnya.