JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ditunjuknya Setya Novanto sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR setelah mundur dari Ketua DPR RI, memungkinkan terjadinya perpecahan dalam tubuh Fraksi Golkar.
Menurut pengamat politik Populi Center Nico Harjanto, ditunjuknya Setya sebagai ketua fraksi, akan mengancam masa depan partai berlambang beringin rindang itu. Alasannya, Fraksi Golkar dipimpin orang yang bermasalah secara etis.
"Nantinya pasti akan mengancam masa depan Partai Golkar, karena menunjuk orang yang terbukti melakukan pelanggaran etik," ujar Nico Harjanto di Jakarta, Sabtu (19/12).
Setya terbukti melakukan pelanggaran etika atas kasus Papa Minta Saham oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Bahkan, kasusnya juga tengah diusut Kejaksaan Agung (Kejagung), lantaran berpotensi melanggar hukum pidana.
Nico mengatakan terpilihnya Setya jadi ketua fraksi akan memberikan pengaruh terhadap kinerja fraksi Golkar yang semakin memburuk. Misalnya, adanya pemberontakan dari para kader Golkar yang tidak suka dengan penunjukan itu.
Dan wajar jika nantinya ada politisi Golkar di DPR yang merasa tidak nyaman dengan kepemimpinan Setya. "Sebab, Golkar dipimpin oleh seorang ketua fraksi yang mengalami degradasi di ranah politik," ucapnya.
Nico menyayangkan, langkah Ketua Umum Partai Golkar munas Bali Aburizal Bakrie yang menunjuk Setetya menjadi ketua fraksi. Padahal, menurutnya, banyak kader Golkar yang masih bagus dan memiliki komitmen berpolitik secara etis. (rka)
Sumber: JPNN
Editor: Hary B Koriun