Sambut Saran Bawaslu, KPU Gugurkan Sejumlah Calon PPS Meranti

Politik | Kamis, 19 Januari 2023 - 18:05 WIB

Sambut Saran Bawaslu, KPU Gugurkan Sejumlah Calon PPS Meranti
Seleksi CAT PPS oleh KPU Kepulauan Meranti yang berlangsung beberapa pekan sebelum ini. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Meranti jawab dan tindaklanjuti saran perbaikan temuan dari Bawaslu tentang perekrutan calon Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilu 2024 yang sedang berlangsung.

Saran perbaikan mencakup indikasi lima orang calon peserta yang dianggap tidak memenuhi syarat, namun lolos hingga akan melaksanakan tahapan seleksi lanjutan, seperti seleksi wawancara.


Komisioner KPU Bidang Parmas dan SDM, Hanafi SSos menegaskan telah melakukan kajian terhadap lima nama yang diusulkan Bawaslu untuk dilakukan perbaikan.

"Secara umum memang terjadi human error. Karena kita melakukan pengecekan peserta terlibat atau menjadi pengurus parpol melalui aplikasi Sipol dan tidak melakukan pengecekan manual," ungkapnya.

Dua peserta terbukti sempat tergabung sebagai anggota dua parpol. Sementara seorang lainnya juga ikut diketahui telah mendaftar seleksi menggunakan dengan ijazah SMP. Sehingga tiga orang peserta tersebut sudah digugurkan KPU dalam keikutsertaan seleksi PPS saat ini.

"Tiga peserta dari lima nama sudah kita gugurkan dan nama dibawahnya kita naikkan untuk mengikuti seleksi lanjutan seperti wawancara," ujarnya, kemarin (18/1/2023) sore.

Sementara dua orang lainnya dari hasil klarifikasi yang dilaksanakan KPU bahwa peserta mengaku jika nama mereka dicatut oleh parpol. Meski begitu pihak KPU tidak percara begitu saja dan akan melakukan klarifikasi kembali ketika wawancara berlangsung.

"Dua orang lagi akan kita klarifikasi dalam proses seleksi wawancara. Jika terbukti juga akan kita gugurkan," bebernya.

Hanafi menerangkan juga bahwa mulai 18 hingga 20 Januari 2023 pihak KPU melaksanakan proses wawancara dalam seleksi PPS. Jumlah peserta yang mengikuti proses wawancara untuk seleksi PPS se-Kepulauan Meranti sebanyak 610 orang.

"Saat ini secara maraton kita masih melaksanakan proses seleksi perekrutan PPS. Di mana sudah masuk dalam tahap wawancara. Saat ini saya sedang mewawancara tiga kecamatan yakni Rangsang, Rangsang Barat dan Rangsang Pesisir," rincinya.

Seperti diberikan Riaupos.co sebelumnya, sejumlah calon Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilu 2024 yang telah dinyatakan lolos seleksi administrasi, dan computer assisted test (CAT) oleh KPU, jadi sorotan Bawaslu Kepulauan Meranti.

Kepada Riaupos.co, Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti Syamsurizal mengatakan jika pihaknya telah menerbitkan saran perbaikan secara resmi kepada KPU pada Selasa (17/1/2023) kemarin.

Langkah itu menindaklanjuti temuan dari rangkaian pengawasan sejak tahapan berlangsung. Mereka menemukan indikasi lima orang calon peserta tidak memenuhi syarat. Namun lolos hingga akan melaksanakan tahapan seleksi lanjutan seperti wawancara.

"Saran perbaikan sudah kami sampaikan ke KPU kemarin. Untuk itu kami masih menunggu tindaklanjut terhadap lima orang calon peserta yang dimaksud dari KPU," ungkapnya.

Syamsurizal mengaku lima orang calon PPS yang disarankan perbaikan ini tidak memenuhi syarat seleksi PPS yang telah ditetapkan oleh KPU. Seperti tidak memenuhi ketentuan terhadap jenjang pendidikan, karena hanya tamanan sekolah menengah pertama (SMP).

"Ada seorang di antara empat orang calon masih tamatan SMP. Sementara syarat jenjang pendidikan minimal tamatan sekolah menengah pertama (SMA)," bebernya.

Sisa empat orang lainnya ada yang keluar dari bagian dari partai politik belum melebihi dari lima tahun, bahkan ada juga peserta yang pernah menjadi calon legislatif 2019 lalu.

"Jelas dalam syarat itu telah tercantum setiap peserta wajib mencantumkan surat keterangan tidak pernah menjadi anggota, tim, saksi parpol hingga peserta paling singkat lima tahun sebelum ini," ujarnya.

Walaupun demikian, ia tidak menyangkal jika saran perbaikan dilakukan sedikit molor, karena seleksi atau rekrutmen sudah melewati sejumlah tahapan. Salah satunya seperti seleksi administrasi dan CAT.

"Memang efektifnya saran itu masuk sebelum pengumuman seleksi administrasi. Karena pendaftaran dilakukan secara online melalui Siakba, maka keputusan hasil seleksi tidak berlangsung di tingkat daerah, bahkan kami juga sulit untuk mendapatkan akses data calon peserta," ujarnya.

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook