JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto makin sering mengunjungi kalangan ulama, habib dan pondok pesantren dalam berbagai kesempatan. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi. Kamis (16/9/) malam ia sowan ke kediaman Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau Habib Luthfi di Kanzus Sholawat, Pekalongan, Jawa Tengah.
Pertemuan antara Airlangga dan Habib Luthfi bin Yahya berlangsung tertutup dan hampir satu jam lamanya. Banyak yang berspekulasi bahwa kunjungan Airlangga Hartarto menemui ulama kharismatik dan tersohor itu tidak terlepas dengan pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pertemuan antara Airlangga dan Habib Luthfi bin Yahya yang juga Ketua Umum atau Rais Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah aI-Muktabarah an-Nahdliyah atau disingkat JATMAN itu berlangsung tertutup dan hampir satu jam lamanya. Banyak yang berspekulasi bahwa kunjungan Airlangga Hartarto menemui ulama kharismatik dan tersohor itu ada kaitannya dengan pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Maklum, Airlangga merupakan Calon Presiden (Capres) Partai Golkar.
Usai bertemu Habib Luthfi, Airlangga mengatakan, dirinya sowan ke Habib Luthfi untuk silaturahmi. "Saya datang ke sini untuk menjaga silaturahmi. Beliau sebagai orang tua kita," kata Airlangga. Ketika hal tersebut ditanyakan kepada Ketua DPD Golkar Jawa Tengah, Wihaji, ia hanya tersenyum. Ia mengatakan, kunjungan Airlangga ke Habib Luthfi sebagai murid yang sowan pada gurunya. Karena selama ini ketua umunya dianggap mempunyai kedekatan dengan Habib Luthfi. "Beliau berdua memang dekat," katanya singkat.
Kunjungan Airlangga kepada Habib Luthfi ini jadi penegasan kedekatannya dengan ulama/habaib dan pondok pesantren. Bahkan kabarnya, beberapa ulama lain juga mengungkapkan hal sama. Meski bukan ahli agama, Airlangga dikenal dekat dengan ulama dan pondok pesantren.
"Kebijakan Pak Airlangga cukup terasa terutama untuk kalangan pondok pesantren," kata pimpinan Majelis Dzikir Bumi Alit Padjadjaran KH. Elang Mangkubumi beberapa waktu lalu.Hal senada juga disampaikan Ketua MUI Kota Bogor, KH. Mustofa Abdulloh bin Nuh. Ulama yang akrab disapa Kiai Toto Abdulloh itu mengatakan, bahwa pemegang saham mayoritas NKRI ini adalah umat Islam. 80 persen lebih penduduk Indonesia adalah umat Islam. Pejuang dan pendiri NKRI juga mayoritas beragama Islam. Karena itu, Presiden Indonesia harus yang mau membela agama Islam dan dekat dengan ulama.
Selain itu, Ketua DPD Partai Golkar Pamekasan, Jawa Timur, Rize Ikhwan Muttaqin, juga menilai ketua umumnya sebagai sosok yang matang dalam berorganisasi dan dekat dengan kalangan ulama.
"Beliau juga berasal dari Jawa Timur dan secara kultur beliau juga dekat dengan kyai dan pesantren. Hubungan dan komunikasi Golkar dengan pesantren dan tokoh ulama, baik NU, Muhammadiyah ataupun SI, selama ini cukup baik dan semakin intensif," tegasnya.
Perlu diketahui, sebelum bersilaturahmi ke kediaman Habib Luthfi, siang harinya, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) ini memantau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk santri di RS H Dzaky Djunaid, Pekalongan, juga meninjau pelaksanaan pemberian KUR.(jpg)