JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Nama Puan Maharani disebut-sebut oleh PDI Perjuangan bakal menjadi kandidat utama untuk duduk sebagai Ketua DPR RI pasca mundurnya Setya Novanto. Politikus Partai Golkar itu mundur ketika Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menyidangkan kasus kode etiknya. Setya diduga terlibat dalam mega skandal Papa Minta Saham yang di PT Freeport Indonesia.

Munculnya  nama mantan Puan Maharani disampaikan Ketua Fraksi PPP kubu Muktamar Surabaya, Hasrul Azwar di Pressroom DPR, Kamis (17/12). Menurutnya, ada dua peluang dalam mengisian pengganti Novanto, yakni sesuai tata tertib DPR yang sekarang dan kedua, kembali pada mekanisme proprosional.

“Kalau kembali pada mekanisme proporsional, pemenang pemilu (PDIP, red) otomatis pimpin DPR, wakil-wakil berdasarkan perolehan suara. Tapi itu harus revisi UU MD3. Mungkin ini yang ditunggu Puan, makanya dia belum diganti (sebagai anggota DPR, red),” kata Hasrul.

Untuk diketahui, Puan Maharani masih tercatat sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019, meski saat ini dirinya ditugaskan partainya membantu Presiden Joko Widodo mengisi pos Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Hal itu disebabkan PDI Perjuangan belum melakukan PAW terhadap putri Megawati Soekarnoputri di DPR. Beberapa waktu lalu, pengurus partai berlambang banteng moncong putih ini mengaku usulan PAW Puan masih berproses.

Laporan: M Fatra Nazrul Islami

Editor: Hary B Koriun