JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Selama 72 tahun kemerdekaan ini, Indonesia tidak pernah dilanda perang saudara seperti negara-negara lain. Hal itu membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang.
Jokowi menyampaikan hal itu dalam pidato kenegaraanya di kompleks parlemen, Rabu (16/8/2017). Dikatakannya, kebesaran Indonesia karena bangsa ini sudah teruji oleh sejarah, bisa tetap kokoh bersatu sampai menginjak usianya ke-72 tahun.
Oleh sebab itu, Indonesia saat ini bisa dikatakan bangsa yang besar bukan hanya karena jumlah penduduknya yang lebih dari 250 juta jiwa. Kemudian, lantaran memiliki 17 ribuan pulau, dan karena sumber daya alam yang melimpah. Namun, tetap kokoh sampai 72 tahun.
"Sementara di beberapa negara lain, dilanda konflik kekerasan antar suku, perpecahan antar-agama, pertikaian antar-golongan, Indonesia bersyukur kita tetap bersatu dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia yang berbhinneka tunggal ika," katanya.
Jokowi menambahkan, Indonesia saat ini bahkan menjadi rujukan banyak negara dalam hal mengelola kebhinnekaan dan membangun persatuan. Mantan gubernur DKI Jakarta itu mnengaku bangga dengan Indonesia karena sudah terbukti sebagai bangsa petarung yang berani berjuang dengan kekuatan sendiri meraih kemerdekaan.
"Merebut kemerdekaan berkat perjuangan para pahlawan, ulama, para santri, pemimpin agama-agama, dan pejuang dari seluruh pelosok nusantara," tuturnya.
Atas adanya hal itu, semua pihak semestinya bangga pada Indonesia. Dia menyebut, semua itu harus membuat masyarakat percaya diri untuk menghadapi masa depan. Misalnya, harus meninggalkan warisan kolonialisme, yang menjadikan bangsa Indonesia bermental budak, karakter rendah diri, pecundang dan selalu pesimis dalam melihat hari esok.
"Harus membuang jauh-jauh mentalitas negatif yang membuat sesama anak bangsa saling mencela, saling mengejek dan saling memfitnah, karena kita adalah bersaudara, saudara sebangsa dan setanah air," tegasnya.