JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Hasil survei Median (Media Survei Nasional) menunjukkan mayoritas pendukung Prabowo Subianto tak setuju jika mantan Danjen Kopassus itu berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Direktur Riset Median Sudarto, 66,7 persen pendukung Prabowo tak bersedia memilih pasangan Jokowi-Prabowo. Hanya 16,7 persennya saja yang mau mencoblos pasangan tersebut, dan sisanya tidak menjawab.
Sudarto menganalisi, keengganan pendukung Prabowo tersebut karena saat ini masing-masing konstituen telah terbelah. Sikap politik kedua kubu itu pun telah mengkristal. Bahkan, dia menganalogikan kedua figur itu bagai minyak dan air atau tak bakal dapat menyatu.
“Prabowo yang telah merepresentasikan 212. Jokowi yang tidak merepresentasikan 212. Konstituennya saling membenci satu sama lain. Jadi, agak susah menyatukan kedua tokoh ini,” katanya di Jakarta, Senin (16/4/2018).
Meski begitu, dia menyebut bahwa masih ada kemungkinan duet pasangan itu terwujud. Akan tetapi, hal itu tergantung momentum dan agen perubahan selama konstelasi Pilpres satu setengah tahun ke depan.
“Mungkin juga Pak Prabowo dan Jokowi tak bisa bergabung. Tapi, kalau ada gerakan besar di bawah, mungkin saja bisa bergabung,” tuntasnya.
Survei yang digelar dari 24 Maret hingga 6 April 2018 itu melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan jender. Margin of error survei itu sebesar lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (aim)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama