JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tren elektabilitas petahana, Joko Widodo (Jokowi) cenderung naik dalam perhelatan konstelasi pemilihan presiden 2019. Hal itu dikatakan Direktur Riset Media Survei Nasional (MEDIAN), Sudarto.
Sementara, tren elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebaliknya, yakni cenderung terus menurun. Tren elektabilitas Jokowi, kata dia, mengalami peningkatan dari hasil temuan pada Februari 2018 lalu.
Kenaikan itu dari 35,0 persen menjadi 36,2 persen. Adapun Prabowo cenderung mengalami penurunan dari 21,2 persen menjadi 20,4 persen.
"Kalau kami melihat data, kami mengambil data sekitar 6 April sehingga efek deklarasi pak Prabowo belum terpotret dari survei," ujarnya di Restoran Bumbu Desa, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Menurutnya, pembawaan Prabowo yang belakangan ini cenderung tempremental dan cenderung berapi-api membuat tingkat keterpilihanya semakin menurun. Terlebih, perbedaan gaya pembicara Prabowo pun cenderung berbeda dari 2015 lalu.
"Faktor-faktor statment dan pembawaan, kalau kami rasa pak Prabowo jauh terasa lebih berbeda dari 2014, dulu beliau lebih kalem dan egaliter, kalau dia menyebutkan ketegasan hanya dalam forum-forum tertutup," jelasnya.
"Kalau sekarang luapan emosi dikeluarkan di tempat yang terbuka, itu yang membuat elektabilitas pak Prabowo turun," imbuhnya.