JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak menutup kemungkinan diusung Partai Nasdem sebagai calon presiden di Pemilu 2024 mendatang. Terlebih, Nasdem mengklaim, kesuksesan Ridwan Kamil meraih kursi gubernur tidak lepaskan dari kontribusi Partai Nasdem.
”Semua potensi-potensi kita eksploitasi dengan kewenangan partai. Termasuk Pak Ridwan Kamil. Itu pertanyaan yang mesti ditanyakan kepada masyarakat Jabar, ketika masyarakat menghendaki itu, Nasdem terbuka,” tutur Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali di Kota Bandung, baru-baru ini.
Meski begitu, opsi pengusungan Ridwan Kamil akan dibicarakan terlebih dahulu dalam internal partai pimpinan Surya Paloh itu. Menurutnya, jika masyarakat Jawa Barat mendukung pengusungan Ridwan Kamil, maka pihaknya akan secara terbuka untuk mengakomodasi hal tersebut.
”Satu hal yang tidak bisa dipungkiri oleh siapa pun, Ridwan Kamil maju sebagai gubernur itu diusung oleh Partai Nasdem. Maka tidak salah Partai Nasdem mengklaim bahwa RK adalah gubernurnya Nasdem,” tuturnya.
”Takdir Ridwan Kamil itu jadi gubernur diusul oleh Partai Nasdem, jadi kemudian kami mengklaim gubernurnya Nasdem kira-kira salah enggak, tidak salah kan,” tambahnya.
Untuk diketahui, Partai Nasdem belum memutuskan untuk mengusung calon presiden (Capres) untuk 2024 mendatang. Sebelumnya, Partai Nasdem tidak menutup peluang untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
”Jadi siapa pun calon presiden yang akan bertarung di Pilpres 2024, wajib melalui konvensi dan punya elektabilitas yang tinggi, jika Pak Anies Baswedan memiliki elektabilitas tinggi dan bersedia ikut konvensi kenapa tidak?” tandas Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, hasil survei yang dilakukan oleh IndEX Research menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamil di bursa calon presiden Capres 2024 semakin melejit. Sedangkan Prabowo Subianto yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) menempati posisi teratas di angka 20,4 persen.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil berada di posisi kedua dengan raihan elektabilitas sebesar 14,1 persen. Sementara, di urutan tiga, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 13,5 persen.
Survei yang digelar IndeEX Research pada 25 Februari-5 Maret 2021 lalu itu, melibatkan 1.200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan secara acak terhadap responden yang juga responden survei sebelumnya yang dilakukan sejak 2018. Adapun margin error ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Fenomena hasil survei terhadap elektabilitas Ridwan Kamil cukup menarik mengingat pada hasil survei bulan Mei dan November 2020 lalu, Ridwan Kamil hanya meraih elektabilitas berkisar di angka 7-8 persen.
Peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan mengatakan, ada kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil dari survei pada November lalu. Menurutnya, kenaikan elektabilitas tersebut satunya dipengaruhi beberapa kebijakan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar.
”Pak Ridwan Kamil ini relatif stabil, tapi memang dia ada kenaikan dibandingkan dari survei kami pada November 2020 lalu. Kenaikannya lumayan signifikan. Ini dipengaruhi kebijakan di daerahnya, itu asumsi kami karena itu tidak masuk dalam instrumen pertanyaan kami," kata Hendri saat dikonfirmasi, Senin (15/3/2021).
Selain itu, kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil turut dipicu aktivitas politiknya yang relatif tak berdinamika.
”Kalau Kang Emil tak ada satu hal yang bersifat menyerang dan mendelegitimasi dia," ujarnya.
Dijelaskannya, tingkat elektabilitas dan popularitas kandidat di Pilpres 2024 dari kalangan kepala daerah punya fenomena yang hampir serupa. Karena itu, penting bagi kepala daerah untuk tetap menjaga popularitas dan elektabilitasnya dengan prestasi dan kinerja.
Meski elektabilitasnya terus naik Ridwan Kamil enggan berkomentar panjang mengenai peluang politiknya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, mendatang. Dia mengaku, saat ini yang dia lakukan hanya fokus bekerja.
”Saya tidak mengondisikan macam-macam. Kerja fokus membereskan semuanya. Buzzer ge teu aya (tak ada). Kalau ada kenaikan eletabilitas saya syukuri,” ujar Ridwan Kamil kepada wartawan di Mapolda Jabar, Senin (15/3).(rls)
Laporan: Deni Andrian
Editor: Eka G Putra