JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Saat ini kabarnya hanya tersia 5 nama untuk diseleksi menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan dipasangkan dengan Joko
Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Di antara nama-nama itu ialah Mahfud MD. Menurut Peneliti Pusat Politik LIPI, Lili Romli, dirinya pun setuju jika Mahfud MD disebut-sebut kuat akan mendampingi Jokowi.
Sebab, kata dia, dari nama-nama yang muncul, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menjadi yang paling layak. Adapun integritas Mahafud sebagai seorang negarawan menjadi modal yang tidak bisa dikesampingkan. Kemudian, Mahfud pun tokoh ahli hukum.
Baca Juga :MAKI Bakal Gugat ke PTUN, jika Firli Bahuri Tak Diberhentikan Tidak dengan Hormat dari KPK
"Yang paling berpotensi (dampingi Jokowi) adalah Mahfud MD. Karena Mahfud MD itu dia tokoh yang memiliki integritas yang tidak diragukan," katanya di Universitas Indonesia Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (12/7/2018).
Di samping itu, Mahfud juga memiliki kedekatan dengan kalangan Islam, terutama kelompok Nahdlatul Ulama (NU). Jika dihubungkan dengan partai, Mahfud juga memiliki hubungan baik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Lalu dia punya basis dukungan dari kalangan NU, yang ketiga, dia juga dekat dengan PKB. mungkin kelemahannya dia finansialnya kecil," jelasnya.
Dia memaparkan, kendati Mahfud bukan kader partai, hal itu tidak menggugurkan tingkat kelayakannya mendampingi Jokowi. Sebab, baik kader partai maupun non-partai, keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Di sisi lain, dia hanya berpesan kepada Jokowi supaya mempertimbangkan dengan baik terkait sosok cawapres yang akan ditunjuknya. Jangan hanya karena salah memilih, elektabilitasnya turun.
"Perlu kehati-hatian bagi Jokowi untuk memilih siapa pendampingnya itu. Jangan sampai mereka kontraproduktif, malahan menurunkan elektoral Jokowi itu sendiri," tuntasnya. (sat)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama